Baca juga: UPDATE Penembakan Texas: Polisi Rupanya Tak Segera Masuk ke Sekolah saat Anak-anak Dalam Bahaya
Baca juga: Siswi di Texas Lumuri Tubuh dengan Darah Lalu Berpura-pura Mati untuk Kecoh Pelaku Penembakan
"Jadi, yang perlu kita lakukan adalah, saya mohon orang tua untuk duduk bersama anak-anak Anda."
"Kita perlu melakukan semua yang kita bisa sebagai sebuah tim untuk mencegah masalah semacam ini dan tidak mengabaikan tanda bahaya."
Bocah itu kemudian didakwa membuat ancaman tertulis untuk melakukan penembakan massal, kata Marceno.
Kemudian dalam wawancara, Marceno menjabarkan bagaimana tanggapan departemennya terhadap orang yang mengancam menembaki sekolah.
"Anda tidak bisa datang ke salah satu sekolah di daerah kami dan memunculkan kekuatan mematikan," kata Marceno.
"Karena kita menghadapi kekuatan mematikan dengan kekuatan mematikan, tanpa satu detik, tanpa ragu-ragu."
"Jika Anda berpikir Anda akan datang dan membunuh seorang anak, guru, atau anggota fakultas, pikirkan lagi — kami akan segera menghabisi Anda."
Baca juga: Suami Korban Penembakan Texas Meninggal setelah Kunjungi Memorial Istri, Tiba-tiba Jatuh saat Duduk
Baca juga: SOSOK Salvador Ramos, Pelaku Penembakan 19 Murid di SD Texas AS: Dikenal Sangat Kasar pada Perempuan
Penangkapan bocah ini hanya berselang sehari setelah remaja lainnya, ditangkap karena membuat ancaman serupa.
Masih dikutip NY Post, pria asal Florida bernama Corey Anderson (18), ditangkap pada hari Minggu di sebuah rumah di Lutz.
Ia membuat ancaman online dengan memposting foto dirinya bersama senjata yang tampak seperti senapan, pistol, dan rompi gaya taktis, menurut Kantor Sheriff Kabupaten Hillsborough.
Foto itu disertai caption yang bertuliskan, "Hai Siri, arahkan aku ke sekolah terdekat," kata pihak berwenang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)