Ketenaran Mona Lisa adalah konsekuensi dari publikasi media yang sangat besar yang digabungkan dengan keanggunan alami lukisan itu.
Dia berpakaian sederhana dalam jubah tembus pandang, jubah redup, dan tanpa permata. Banyak yang telah dikatakan tentang senyum dan penampilannya.
Wajah pahatan subjek menunjukkan pendekatan Leonardo yang cekatan dan penggunaan teknik sfumato, sebuah sistem artistik yang memanfaatkan tingkat cahaya dan bayangan yang sederhana untuk menampilkan struktur.
Selanjutnya, Leonardo menunjukkan pemahamannya tentang anatomi manusia.
Pohon-pohon yang dibuat dengan halus dan rendering tekstur yang runtuh dengan hati-hati menunjukkan perhatian dan kesabaran Leonardo yang direnungkan.
Mata yang tajam dan senyum yang terbatas tidak dipandang sebagai misteri selama abad kesembilan belas, namun penonton hari ini dapat menghargai dan mendiskusikan ekspresinya yang aneh.
Penulis esai Giorgio Vasari kemudian memuji kemampuan Leonardo untuk mencerminkan kehidupan dengan sungguh-sungguh.
Baca juga: Selain Gelar Pameran Lukisan, Djoko Pekik Juga Merilis Buku Berjudul Djokopekik Berburu Celeng
Siapakah Leonardo di ser Piero da Vinci?
Leonardo di ser Piero da Vinci lahir pada tahun 1452.
Dia adalah anak seorang bangsawan, dan hanya ada sedikit informasi tentang masa mudanya.
Namun demikian, para peneliti telah menemukan fakta masa muda Leonardo yang pernah magang menjadi seniman dan pematung oleh Andrea di Cione del Verrocchio.
Da Vinci menciptakan berbagai karya seni modernistik sepanjang karirnya.
Namun, pada pertengahan 1500-an, ia mulai mengerjakan Mona Lisa.
Berbeda dengan banyak karya seni pada masa itu, Mona Lisa tidak dilukis di atas kanvas.