Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA - Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), Dr. Rochelle Walensky mengatakan pada pekan lalu bahwa AS telah mempersiapkan antisipasi wabah virus seperti cacar monyet (Monkeypox) selama beberapa dekade.
AS mengklaim memiliki jutaan dosis vaksin dalam cadangan strategis nasionalnya yang melindungi terhadap Monkeypox dan cacar serta pil antivirus untuk mengobati penyakit tersebut.
Baca juga: Cegah Penyebaran Monkeypox, AS Kirim Vaksin ke Kelompok Berisiko Tinggi
Dikutip dari laman CNBC, Minggu (5/6/2022), Dawn O'Connell, yang memimpin kantor Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan yang bertanggung jawab atas cadangan strategis nasional AS menyampaikan pada Jumat lalu bahwa negara itu memiliki cukup vaksin untuk mengelola wabah Monkeypox saat ini.
Kendati demikian, O'Connell tidak akan mengungkapkan berapa banyak dosis yang telah disiapkan AS.
Ada 2 jenis vaksin yang kini dimiliki negara itu, namun opsi yang lebih disukai adalah vaksin yang memiliki pasokan lebih sedikit.
Jynneos adalah vaksin dua dosis yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS pada 2019 lalu untuk mencegah Monkeypox pada orang berusia 18 tahun ke atas.
CDC umumnya merekomendasikan vaksin Jynneos dibandingkan pilihan lainnya yakni ACAM2000, yang merupakan vaksin cacar generasi tua yang dapat menimbulkan efek samping serius.
Baca juga: Pakar Epidemiologi Sarankan Anak Usia 6 sampai 18 Tahun Dapat Vaksin Booster Covid-19
Pekan lalu, pejabat CDC Dr. Jennifer McQuiston mengatakan bahwa AS memiliki 1.000 dosis Jynneos yang tersedia.
Namun, perusahaan bioteknologi Denmark yang memproduksi vaksin itu, Bavarian Nordic menyampaikan AS sebenarnya memiliki pasokan lebih dari 1 juta dosis beku Jynneos yang disimpan di negara itu dan di Denmark berdasarkan pesanan yang dilakukan pada April 2020.
Dosis tersebut pun memiliki umur simpan selama 3 tahun.
"AS telah memesan hampir 30 juta dosis Jynneos sejak 2010, namun 28 juta diantaranya telah kedaluwarsa. Bavarian Nordic berencana untuk meningkatkan produksi pada musim panas ini dan memiliki kapasitas untuk memproduksi 30 juta dosis per tahun," kata Juru bicara Bavarian Nordic.
Baca juga: CDC Temukan Jenis Cacar Monyet yang Tidak Terdeteksi, Kemungkinan Pernah Menyebar di AS
Selain Jynneos, pemerintah AS juga memiliki persediaan lebih dari 100 juta dosis ACAM2000 yang diproduksi oleh Emergent BioSolutions.
Dr. McQuiston mengatakan pada pekan lalu bahwa AS telah merilis 500 dosis Jynneos dan 200 dosis ACAM2000 pada Selasa lalu.
Menurut CDC, AS juga telah mengirimkan 100 kursus tecovirmat antivirus oral ke negara bagian.
"Kami ingin memastikan bahwa orang-orang dengan paparan risiko tinggi memiliki akses cepat untuk memperoleh vaksin. Dan jika mereka sakit, dapat segera menerima perawatan yang tepat," kata Dr. Raj Panjabi, yang memimpin kantor kesiapsiagaan pandemi Gedung Putih pada Jumat lalu.
Perlu diketahui, Jynneos dan ACAM2000 dapat diberikan sebelum maupun sesudah terpapar virus.
Namun, pasien perlu menerima vaksin itu dalam waktu 4 hari setelah terpapar untuk mencegah timbulnya penyakit.
ACAM2000 telah menunjukkan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap Monkeypox pada model hewan dan diharapkan memberikan perlindungan sebesar 85 persen terhadap penyakit dari virus yang serupa dengan versi vaksin cacar sebelumnya.
Sementara menurut seorang Ahli Imunologi di Oregon Health and Science University yang telah mempelajari Monkeypox, Mike Slifka, hanya sedikit informasi yang diketahui tentang Jynneos.
"Itu karena vaksinnya lebih baru, namun menghasilkan tingkat antibodi yang wajar pada manusia dan seharusnya dapat melindungi dari penyakit parah," kata Slifka.