News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Terus Digempur Rusia, Ukraina Akui Hanya Bisa Kendalikan Pinggiran Sievierodonetsk

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas Ukraina timur pada 2 Juni 2022.

TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina mengakui kewalahan menghadapi gempuran serdadu Rusia yang terus merangsek, sekarang pasukan Volodymyr Zelensky tersebut hanya bisa mengendalikan pinggiran Sievierodonetsk.

Pasukan Ukraina semakin terdeak dan didorong keluar oleh pengeboman Rusia di kota garis depan timur Sievierodonetsk dan sekarang hanya menguasai pinggirannya, menurut gubernur Luhansk, Serhiy Haidai.

Berbicara kepada outlet media RBC-Ukraina, Haidai mengatakan tidak masuk akal bagi pasukan khusus Ukraina untuk tetap berada di dalam kota setelah Rusia mulai meratakan daerah itu dengan penembakan dan serangan udara.

Baca juga: Rusia Kuasai Sebagian Besar Severodonetsk, Pasukan Ukraina Disebut Tak Punya Pilihan Selain Mundur

Para pemimpin regional mengatakan pasukan Ukraina mungkin harus "mundur" ke posisi yang lebih aman di Sievierodonetsk di tengah pertempuran sengit di kota dan desa-desa garis depan di selatan saat Rusia mengejar terobosan di Donbas.

“Mustahil” untuk mengatakan bahwa Sievierodonetsk telah sepenuhnya direbut oleh pasukan Rusia, kata Haidai.

Namun ia menambahkan sekarang pasukannya hanya menguasai pinggiran kota. “Tetapi pertempuran masih berlangsung, (pasukan) kami membela Sievierodonetsk, tidak mungkin untuk mengatakan bahwa Rusia sepenuhnya menguasai kota,” ujarnya.

Gambar selebaran ini diambil pada tanggal yang tidak diketahui dan dirilis oleh layanan pers Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina pada 4 Juni 2022 menunjukkan howitzer self-propelled M109A3, yang disediakan dalam rangka bantuan teknis internasional oleh Norwegia, menembak di garis depan dengan pasukan Rusia di tempat yang tidak diketahui di Ukraina. (Photo by press-service of Commander-in-Chief of the Ukrainian Armed Forces / AFP) (AFP/STR)

Haidai sebelumnya bersikeras bahwa retret tidak direncanakan. “Jangan melahirkan pengkhianatan. Jangan merusak mood angkatan bersenjata! Tidak ada yang akan menyerahkan Sievierodonetsk!. Para pembela Ukraina akan berjuang untuk “setiap inci”.

Rusia Kuasai 97 Persen Luhansk

Menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya telah menduduki hampir semua provinsi Luhansk di Donbas, yang berfungsi sebagai pusat industri tambang dan pabrik batu bara di timur Ukraina.

Baca juga: Tentara Ukraina Kesulitan Operasikan Senjata Canggih Bantuan Amerika dan Sekutunya

Kremlin telah mengumumkan kendali atas 97 persen Luhansk - salah satu dari dua provinsi yang membentuk Donbas.

Analis militer dan pejabat Ukraina juga mengatakan bahwa pasukan Rusia sekarang menduduki setengah dari provinsi lain Donetsk.

Namun, presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mengklaim kerusakan berat di Rusia karena dia mengatakan lebih dari 31.000 tentara Rusia tewas dalam invasi tersebut.

“Sejak 24 Februari, Rusia telah membayar hampir 300 nyawa sehari untuk perang yang sama sekali tidak berguna melawan Ukraina. Dan masih akan tiba saatnya jumlah kerugian, bahkan untuk Rusia, akan melebihi batas yang diizinkan,” kata Zelensky pada Selasa malam.

Pada hari Selasa, pihak berwenang Rusia mengaku telah mengirim wajib militer ke Ukraina, setelah Vladimir Putin membantah wajib militer terjadi.

Baca juga: Ilmuwan Rusia Sebut Vladimir Putin Tak Akan Sungkan Gunakan Nuklir yang Bisa Memicu Perang Dunia III

Dalam konferensi persnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan Severodonetsk, kota penting di wilayah Luhansk berada di bawah kendali Rusia.

"Pemukiman di Kota Severodonetsk telah sepenuhnya dibebaskan," kata dia di depan awak pers, Selasa (7/6/2022), lapor Newsweek.

Pesawat tempur Su-35 (Sergey Korolkov)

Dengan ini, menurut Shoigu 97 persen wilayah Republik Rakyat Luhansk telah dikuasai militernya.

"Bagian penting dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (Donbas) di tepi kiri Severodonetsk, termasuk kota Krasny Liman dan Svyatohirs'k, serta 15 pemukiman lainnya," imbuhnya.

Media Rusia TASS melaporkan, Shoigu juga menyebutkan wilayah Studenok, Yarovaya, Kirovsk, Yampol, dan Drobyshevo di antara daerah-daerah berpenduduk terbesar yang telah dikuasai.

"Pasukan terus menempatkan zona industri dan daerah sekitarnya di bawah kendali mereka. Mereka mengembangkan serangan ke arah Popasnaya," ujar Menhan ini.

Singkatnya, Menteri Shoigu mengklaim bahwa Moskow menguasai hampir semua Oblast Luhansk atau Provinsi Luhansk.

Dilansir AP News, kini nampaknya Rusia menempati kira-kira setengah dari Provinsi Donetsk, menurut pejabat Ukraina dan analis militer.

Baca juga: Rekaman Pertempuran Rusia dan Ukraina dari Kota ke Kota di Wilayah Donbass

Rusia fokus melancarkan serangan di wilayah Donbas di Ukraina timur, setelah gagal menguasai kota-kota di sekitar Ibu Kota Kyiv pada awal invasi.

Presiden Vladimir Putin mencari kemenangan militer dengan mencoba merebut Luhansk dan Donetsk, yang secara kolektif disebut Donbas.

Dua wilayah ini sebagian besar berada di bawah kendali kelompok separatis yang didukung Kremlin sejak 2014.

Pasukan Putin berusaha merebut Kota Severodonetsk dan Lysychansk, yang akan menjadikan Luhansk di bawah kendali Rusia.

Kerusakan Meluas di Severodonetsk dan Rubizhne

Menurut citra satelit terbaru dari Maxar Technologies pada Senin (6/6/2022), bagian Kota Rubizhne dan Severodonetsk di Ukraina timur menderita kehancuran signifikan.

CNN melaporkan, pertempuran sengit dan konstan antara pasukan Ukraina dan Rusia berlangsung selama berminggu-minggu di kedua kota tersebut.

Pasukan Ukraina di kota-kota telah bertahan, meskipun ada pemboman intens oleh artileri Rusia.

Pasukan Rusia terus mencoba untuk maju ke - dan melewati - dua kota utama di wilayah Donbas Ukraina.

Sejumlah bangunan di Severodonetsk utara telah dihancurkan oleh serangan militer, berdasarkan gambar satelit.

Foto yang diambil pada 5 Juni 2022 ini menunjukkan asap setelah beberapa ledakan menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, dini hari. - "Beberapa ledakan di distrik kota Darnytsky dan Dniprovsky. Layanan padam," kata Walikota Kyiv di Telegram. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Tepat di luar kota, gambar satelit menunjukkan beberapa sistem peluncuran roket Rusia mengarah ke kota.

Tanda hangus di sekitar salah satu sistem adalah tanda bahwa roketnya telah menargetkan Severodonetsk. Artileri yang ditarik di dekatnya juga diarahkan ke kota.

Brutal

Pertempuran jalanan yang brutal berlanjut di timur Ukraina, khususnya di kota Severodonetsk dan Lysychansk di mana pasukan Ukraina berhasil merebut kembali beberapa wilayah dari pasukan Rusia.

Namun, Rusia masih memegang mayoritas Luhansk, karena mendorong tujuannya untuk mengendalikan seluruh wilayah Donbas timur.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken menuduh Rusia mengekspor kelaparan ke luar Ukraina, menunjuk pada blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan negara itu dan ekspor biji-bijian yang vital.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini