Minggu ini, harga bensin di Inggris mencapai rekor 182,3 pence atau $2,3 per liter, setara $8,80 per galon yang setara dengan Rp 33.400 per liter.
Analis memperkirakan harga akan terus naik sampai menjadi sangat tinggi sehingga membuat permintaan turun.
Kendati begitu, tak ada yang tahu persis kapan atau di mana itu mungkin terjadi.
Sementara itu, penutupan kilang yang tidak terduga misalnya, akibat badai di sepanjang Pantai Teluk Texas dan Louisiana, dapat membuat harga melonjak lebih tinggi.
"Saya khawatir kita belum berada di ujung jalan," kata analis GasBuddy Patrick De Haan.
"Kita memiliki margin kesalahan yang sangat kecil musim panas ini. Kita membutuhkan setiap barel kapasitas penyulingan yang bisa kita dapatkan."
Pandemi menyebabkan penutupan kilang, yang menyebabkan kapasitas penyulingan AS turun sekitar 800.000 barel per hari sejak awal 2020, menurut angka pemerintah.
Impor gas dari Rusia
Uni Eropa saat ini mengimpor sekitar 40 persen gasnya dari Rusia.
Uni Eropa juga telah berjanji untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak Rusia hingga 90 persen pada akhir tahun 2022, tetapi sejauh ini belum membuat komitmen apa pun untuk hentikan pasokan gas Rusia.
Meski demikian AS telah melakukan embargo pada semua produk energi Rusia.
Pembatasan energi Rusia dirancang sebagai hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina.
Tetapi dengan kenaikan harga minyak dan gas global, artinya keuntungan Rusia bisa meningkat dalam beberapa bulan terakhir, meskipun ada pengurangan pasokan secara keseluruhan.
Sumber: Associated Press/BBC/Kompas.TV