TRIBUNNEWS.COM, LUHANSK - Serangan artileri Ukaina disebut telah tewaskan ratusan tentara bayaran dari kelompok kontraktor militer Wagner.
Dilaporkan hanya ada satu orang yang selamat karena serakan tersebut.
Insiden tersebut dilaporkan terjadi di sebuah arena olahraga di Kadiivka, Ukraina timur.
Dikutip dari The Sun, Jumat (10/6/2022), sekitar 300 tentara bayaran Rusia tewas dalam serangan itu.
Hasil dari serangan tersebut diyakini sebagai kehilangan terbesar bagi Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.
Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengungkapkan, pasukan Ukraina menyerang markas tentara bayaran itu dengan tembakan artileri berat.
“Angkatan Bersenjata Ukraina melancarkan serangan dengan sasaran yang tepat. Hanya satu penjajah yang selamat,” katanya.
Baca juga: Serbia Abaikan Bujukan Jerman untuk Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan lokasi yang diserang dalam keadaan hanur dan terbakar.
Pekerja darurat dengan helm oranye terlihat melakukan pencarian di sekitar reruntuhan.
kelompok Wagner dipercaya telah ditugaskan Putin untuk beroperasi di Ukraina secara rahasia sejak aneksasi Crimea pada 2014.
Rusia menggunakan fasilitas olahraga itu sebagai markas sejak menyelinap ke Ukraina pada 2014 lalu.
Sebelum melakukan penyerangan pada Februari yang Putin sebut sebagai operasi militer khusus, Kremlin telah mendukung pemberontak di wilayah Donbas.
Kelompok Wagner dianggap sebagai tentara pribadi Putin, dan telah beroperasi di seluruh dunia, diam-diam mendukung kegiatan Rusia di Timur Tengah dan Afrika.
Putin diyakini menggunakan kelompok itu memberikan penyangkalan yang masuk akal, karena mereka tak secara eksplisit terikat dengan Kremlin.
Sumber: The Sun/Kompas.TV