TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang di ibu kota China, Beijing kembali berpacu untuk menahan wabah Covid-19, CNA melaporkan.
Hampir 200 kasus baru dilaporkan terkait dengan kluster bar Heaven Supermarket yang baru saja dibuka kembali saat penguncian (lockdown) di Beijing dilonggarkan minggu lalu.
Pada Senin (13/6/2022), jutaan orang melakukan tes Covid-19 dan ribuan lainnya harus menjalani isolasi, menyusul laporan tersebut.
"Kami harus menguji setiap hari sekarang. Ini sedikit merepotkan, tetapi itu perlu," kata seorang penduduk berusia 21 tahun yang bermarga Cao, yang menjalankan sebuah toko serba ada di distrik Chaoyang terbesar di Beijing, tempat bar cluster ditemukan.
"Situasi virus telah sedikit merugikan bisnis kami, turun sekitar 20 hingga 30 persen."
Baca juga: Kasus Covid-19 di Beijing Kembali Naik, Shanghai Mulai Pengujian Massal
Baca juga: Wah, China Dituding Bangun Pangkalan Militer di Kamboja, Apa Reaksi Beijing?
Chaoyang memulai kampanye tes massal tiga hari di antara sekitar 3,5 juta penduduknya pada hari Senin.
Sekitar 10.000 kontak dekat pelanggan bar telah diidentifikasi, dan bangunan tempat tinggal mereka dikunci.
Beberapa pembukaan kembali sekolah yang direncanakan di distrik itu telah ditunda.
Antrian meliuk-liuk sepanjang lebih dari 100 meter di beberapa lokasi tes, menurut saksi mata.
Penghalang logam besar telah dipasang di sekitar beberapa kompleks perumahan, dengan orang-orang yang memakai hazmat menyemprotkan disinfektan di dekatnya.
Munculnya kembali infeksi Covid-19 di Beijing juga meningkatkan kekhawatiran baru tentang prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
China baru saja melepaskan "pukulan berat" dari lockdown Shanghai selama dua bulan, yang juga mengguncang rantai pasokan global.
Layanan makan di restoran Beijing dibuka pada 6 Juni setelah lebih dari sebulan kota berpenduduk 22 juta orang itu memberlakukan berbagai pembatasan Covid-19.
Sebelumnya, banyak mal, pusat kebugaran, dan tempat-tempat lain ditutup, sebagian sistem transportasi umum kota ditangguhkan, dan jutaan orang didesak untuk bekerja dari rumah.
Baca juga: Sikap China Terkait Invasi Rusia: Dukung Pembicaraan Damai, Sebut Sanksi Tak Selesaikan Masalah
Baca juga: Tingkatkan Kerja Sama, Rusia dan China Resmikan Jembatan Lintas Batas