News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertama Kali Sejak Perang Dingin, Jumlah Senjata Nuklir Dunia Meningkat

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi) Foto selebaran ini diambil pada 6 Juni 2022 dan dirilis oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melalui kantor berita Yonhap di Seoul menunjukkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) menembakkan rudal dari lokasi yang dirahasiakan di pantai timur Korea Selatan selama Korea Selatan- Latihan tembak-menembak bersama AS bertujuan untuk melawan uji coba rudal Korea Utara. - SIPRI memperkirakan bahwa jumlah senjata nuklir dunia akan meningkat.

Diperkirakan 3.732 hulu ledak dikerahkan dengan rudal dan pesawat, dan sekitar 2.000 — hampir semuanya milik Rusia atau Amerika Serikat — disimpan dalam keadaan siaga tinggi.

Sementara Amerika Serikat masih mengurangi persediaannya, Prancis dan Israel memiliki persediaan yang relatif stabil.

Baca juga: Rusia Diprediksi Bakal Pakai Rudal Tahun 1960-an, Sangat Tidak Akurat dan Bikin Rusak Parah

Baca juga: Balas Korea Utara, AS dan Korea Selatan Tembakkan 8 Rudal Balistik

Tapi China, India, Korea Utara, Pakistan dan Inggris, serta mungkin Rusia, semuanya dianggap meningkatkan mereka.

"Hubungan antara kekuatan besar dunia semakin memburuk pada saat umat manusia dan planet ini menghadapi serangkaian tantangan bersama yang mendalam dan mendesak yang hanya dapat diatasi dengan kerja sama internasional," kata ketua dewan SIPRI dan mantan Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven.

Kapan terakhir kali suatu negara secara serius mengancam akan menggunakan senjata nuklir?

Salah satu titik nyala utama Perang Dingin adalah Krisis Rudal Kuba 1962, ketika pemimpin Soviet Nikita Khrushchev mengetahui rencana Amerika untuk menggulingkan rezim Fidel Castro dan mempersenjatai Kuba dengan hulu ledak nuklir yang diarahkan ke AS.

Perang Dingin memanas lagi pada 1980-an ketika Presiden AS Ronald Reagan melawan apa yang dia lihat sebagai momok komunisme.

Saat ketegangan meningkat, baik Soviet maupun Amerika dipersenjatai habis-habisan dengan hulu ledak nuklir yang berjumlah puluhan ribu di kedua sisi.

Pada akhir 1980-an jumlah antara kedua negara mencapai lebih dari 68.000 hulu ledak nuklir.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini