TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran sengit terus berlanjut di kota strategis Severodonetsk di Ukraina timur.
Situs tersebut digunakan warga sipil untuk berlindung di tengah intensnya pengeboman.
Penembakan oleh pasukan Rusia menyebabkan kebakaran di pabrik kimia tersebut.
Dilansir The Guardian, Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Haidai mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi lokal bahwa pabrik kimia Azot tetap berada di bawah kendali Ukraina.
Baca juga: POPULER Internasional: Rencana Ukraina Gabung UE | China Dukung Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina
Baca juga: Pabrik Kimia di Kota Ukraina Timur Terbakar Usai Ditembak Militer Rusia
Haidai menambahkan bahwa pertempuran yang berlangsung pada Minggu (12/6/2022) di "pinggiran kota, di jalan-jalan langsung dekat pabrik" .
Pasukan Rusia juga meledakkan sebuah jembatan di atas Sungai Donetsk Siverskyi.
Lokasi tersebut merupakan jalur evakuasi yang mungkin dari Severodonetsk ke Lysychansk.
Haidai menuturkan tembakan artileri menewaskan seorang wanita dan menghancurkan empat rumah.
Severodonetsk telah menjadi titik fokus dari upaya Moskow untuk membuat kemajuan di Ukraina timur.
Serangan Rusia mengalihkan fokus mereka untuk merebut wilayah Luhansk dan Donetsk, yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas, setelah kegagalan mereka untuk segera merebut ibukota Ukraina, Kyiv.
Dengan menjatuhkan Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk akan memberi Rusia kendali penuh atas Luhansk.
Baca juga: Ukraina dan Inggris Prediksi Rusia akan Gunakan Senjata yang Dapat Menimbulkan Kerusakan Besar
Baca juga: Rusia Diprediksi Bakal Gunakan Senjata Lebih Mematikan dalam Perang di Ukraina
Pidato Zelensky
Selama pidato malamnya pada Sabtu (11/6/2022), Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa "perkelahian jalanan yang sengit berlanjut di Severodonetsk", menambahkan bahwa wilayah Donbas "bertahan".
“Ingat bagaimana di Rusia, pada awal Mei, mereka berharap untuk merebut semua Donbas?," kata presiden.