News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

4 Bulan Perang Ukraina, Menlu RI Paparkan Dampak bagi Kawasan Indo-Pasifik 

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemimpin ASEAN lainnya telah menghadiri jamuan makan siang dengan kongres Amerika Serikat (AS) pada Kamis kemarin, (12/5/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat bulan, perang di Ukraina telah menimbulkan dampak geo-politik dan geo-ekonomi yang luas ke berbagai negara, termasuk di kawasan Indo-Pasifik.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi saat menjadi pembicara utama dalam pertemuan High Level Dialogue on the Indo-Pacific di Praha, Republik Ceko pada Senin (13/6/2022).

Retno juga memaparkan dampak perang Ukraina selama 4 bulan ini bagi kawasan Indo-Pasifik.

"Saya sampaikan juga di dalam pertemuan bahwa apa yang terjadi di Ukraina hanya contoh atau gejala dari masalah serius yang sedang kita hadapi saat ini," kata Menlu RI dalam pernyataannya secara virtual, Senin.

Baca juga: Menlu Retno Dijadwalkan Terbang ke India, Kemlu RI Beri Penjelasan

Baca juga: Mahfud MD Bicara Upaya Perlindungan HAM Pascapandemi Covid-19 di Jenewa

Beberapa dampak perang Ukraina di antaranya, hilangnya rasa saling percaya atau trust deficit; adanya paradigma zero-sum; dan tergerusnya penghormatan terhadap hukum internasional.

Menurutnya, apa yang terjadi di Ukraina sesungguhnya membuka kelemahan arsitektur kawasan paska, Perang Dingin yang kental dengan pendekatan pembendungan (containment).

Selain itu, perang ini juga mengingatkan semua pihak agar dapat mengelola potensi konflik dengan lebih baik di kawasan kita.

Baca juga: Ukraina Makin Terdesak di Severodonetsk, Separatis: Menyerah Atau Mati!

Retno kembali menekankan dua hal penting untuk menjaga stabilitas, perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.

Dua hal itu, antara lain pentingnya membangun paradigma positif serta pentingnya mendorong sinergi di antara inisiatif-inisiatif konsep Indo-Pasifik.

"Di dalam High-Level Dialouge tersebut saya tekankan bahwa perdamaian dan stabilitas tidak dapat tiba-tiba terjadi. Hal ini harus terus diupayakan dan ditumbuh kembangkan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini