TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pedoman sementara terkait virus cacar monyet (Monkeypox) saat ini sedang dikembangkan.
Hal ini dilakukan demi mendukung negara-negara anggota WHO untuk meningkatkan upaya dalam banyak hal guna mencegah penyebaran monkeypox.
Mulai dari meningkatkan kesadaran, pengawasan, diagnostik dan pengujian laboratorium.
Termasuk investigasi kasus dan pelacakan kontak (tracing), manajemen klinis dan pengendalian pencegahan infeksi, vaksin dan imunisasi, serta komunikasi dan keterlibatan masyarakat.
Dikutip dari laman Gulf News, Selasa (14/6/2022), pedoman tersebut tidak hanya menjelaskan mengenai pertimbangan untuk memberikan perawatan terhadap komunitas saja.
Baca juga: Apakah Cacar Monyet Bisa Sebabkan Bekas Luka Keloid?
Namun juga pasien dengan penyakit sedang hingga berat, orang yang aktif secara seksual, wanita hamil atau menyusui, anak-anak serta remaja.
Selain itu pedoman itu pun turut membahas mengenai pertimbangan untuk manajemen klinis, seperti penggunaan terapi, dukungan nutrisi, layanan kesehatan mental, dan tindak lanjut pasca infeksi.
Perlu diketahui, pedoman ini ditujukan bagi petugas klinis, pengelola fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan praktisi pencegahan serta pengendalian infeksi.