News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Pertempuran di Severodonetsk | Penganiayaan Wanita dan Pelajar di China

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertempuran untuk Severodonetsk mengerikan.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertempuran untuk Severodonetsk "mengerikan".

Rusia juga meminta para pejuang Ukraina yang masih tersisa di kota itu untuk menyerah.

Sementara itu di China, dua kasus penganiayaan menghebohkan warga.

Seorang wanita dianiaya di restoran sementara murid SMP dihajar gurunya.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Presiden Ukraina Sebut Pertempuran Severodonetsk Menakutkan, Korban Banyak Berjatuhan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Facebook Volodymyr Zelensky)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertempuran untuk Severodonetsk "mengerikan".

Dilansir Evening Standard, saat berpidato Senin (13/6/2022) malam kepada rakyat Ukraina, Zelensky mengatakan korban jiwa dari pertempuran itu "sangat tinggi".

Ia juga berbicara tentang pentingnya strategis kota Severodonetsk, yang terletak di wilayah Donbas di Ukraina timur.

Berbicara di Telegram, Zelensky mengatakan:

"Korban manusia dari pertempuran ini sangat tinggi bagi kami."

"Ini benar-benar menakutkan."

Pasukan Rusia hampir sepenuhnya menduduki kota tersebut.

Baca juga: Ukraina Makin Terdesak di Severodonetsk, Separatis: Menyerah Atau Mati!

Baca juga: Pertempuran di Ukraina Timur Berkecamuk, Pabrik Kimia di Severodonetsk Diserang

Ketiga jembatan ke kota Donbas timur yang diperangi itu telah hancur, kata gubernur daerah Serhiy Haidai pada hari sebelumnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Rusia Minta Pejuang Ukraina Menyerah di Severodonetsk: Hentikan Perlawanan Tak Masuk Akal

Kementerian Pertahanan Rusia meminta para pejuang Ukraina yang masih tersisa di Severodonetsk, Ukraina timur untuk menyerah pada Selasa (14/6/2022) waktu setempat.

Rusia mendesak mereka untuk menghentikan perlawanannya yang tidak masuk akal.

Rusia pun menyinggung soal nasib serupa yang dialami para pejuang Ukraina di Mariupol.

"Kami meminta otoritas resmi di Kiev untuk menunjukkan kehati-hatian dan memberikan instruksi yang tepat kepada para militan untuk menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan menarik diri dari wilayah pabrik Azot," tulis pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari CNN.

Kementerian mengatakan, pihaknya siap untuk melakukan "operasi kemanusiaan" pada hari Rabu (15/6/2022) esok hari.

Baca juga: Sebanyak 15.000 Jutawan Diperkirakan akan Tinggalkan Rusia pada 2022

Baca juga: Gelontorkan 30 Miliar Rubel, Rusia Pacu Produksi Suku Cadang Mobil Domestik

Operasi kemanusiaan itu ditujukkan untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik kimia Azot yang dikuasai Ukraina ke wilayah yang dikuasai Rusia di utara.

"Militer Rusia mengumumkan kesiapan mereka untuk melakukan operasi kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari Azot ke arah utara, menuju kota Svatove, di wilayah yang diduduki Rusia," kata kementerian itu.

Pihaknya juga menambahkan, Rusia akan membuka koridor evakuasi bagi warga sipil pada Rabu esok hari antara jam 8 pagi dan 8 malam waktu Moskow.

Adapun, dalam menyerukan agar para pejuang Ukraina menyerah, Kementerian Pertahanan Rusia menyinggung soal nasib serupa di Mariupol.

"(Menyerah, red) Itu akan menjamin pemeliharaan nyawa dan kepatuhan terhadap semua norma Konvensi Jenewa untuk perlakuan terhadap tawanan perang."

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Viral Video Seorang Wanita di China Dianiaya Pria yang Melecehkannya, Dipukul dan Kepala Diinjak

Seorang wanita di Tangshan, China dianiaya pria yang telah melecehkannya.

Aksi yang terjadi di restoran barbekyu itu terekam kamera CCTV dan videonya menjadi viral di media sosial China.

Dalam video terlihat tiga wanita berbagi makanan ketika seorang pria mendekati meja mereka dan meletakkan tangannya di punggung salah satu wanita.

Wanita itu mendorongnya menjauh, tetapi pria itu menolak untuk mundur dan meraih wajahnya lagi.

Saat wanita mendorong tangannya, pria itu menamparnya dan mendorongnya ke tanah.

Baca juga: Beda Versi Detik-detik Penganiayaan Iko Uwais dan Rudi, sang Aktor Ungkap Alasan Lakukan Serangan

Baca juga: Kembali Surati Jaksa, Korban Penganiayaan Minta WNA Terpidana Kasus Penganiayaan Segera Dieksekusi

Teman-temannya mencoba membantunya, tetapi mereka juga diserang oleh pria dan teman-temannya, yang bergegas ke restoran saat kekerasan pecah.

Sekelompok pria kemudian menyeret wanita pertama melalui pintu dengan rambutnya, memukulnya dengan botol dan kursi dan berulang kali menginjak kepalanya saat dia berbaring di trotoar hingga pakaiannya berlumuran darah.

Video penganiayaan itu terlihat jelas dan membuat warganet China marah.

Tata, 34, warga Kota Chengdu melihat video dan mengaku berempati kepada korban.

"Saya langsung diliputi kemarahan dan kengerian. Saya benar-benar bisa berempati dengannya," katanya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Siswa SMP di China Dapat 16 Jahitan Usai Ditinju Guru, Diduga karena Tak Perhatikan Pelajaran

Seorang guru di China meninju siswanya hingga menyebabkan luka di bagian wajah yang membutuhkan 16 jahitan.

Oknum guru tersebut langsung dipecat oleh kepala sekolah.

Dilansir SCMP, korban dipukul karena diduga tidak memperhatikan pelajaran di kelas. 

Guru di Sekolah Menengah Yuanzhu di Yulin, Provinsi Shaanxi di barat laut China, juga meninju anak laki-laki itu pada bagian dadanya.

Serangan brutal tersebut mematahkan kacamata korban bermarga Geng (15).

Baca juga: Viral Video Seorang Wanita di China Dianiaya Pria yang Melecehkannya, Dipukul dan Kepala Diinjak

Baca juga: Viral Video 2 Bocah Colek-colek Pengendara Wanita di Bandung, Orang Tua Minta Maaf

Ilustrasi (net)

Wajahnya pun terluka parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit dan menerima 16 jahitan.

Setelah kekerasan terjadi, guru tersebut membawa Geng ke rumah sakit agar segera mendapat perawatan medis.

Tenaga medis melakukan jahitan sederhana kepada korban untuk luka yang ada di bawah kelopak matanya itu.

Menurut riwayat pesan kepada orang tua, guru tersebut memberi tahu bahwa ia membawa Geng ke rumah sakit.

Namun tidak menjelaskan soal tindakan medis terhadap pada luka.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini