“Kami juga semakin mencurigai pekerja museum dan staf keamanan, terutama saat mereka berada di garis belakang Rusia,” lanjutnya.
Jutawan Ukraina
Beberapa waktu lalu, seorang jutawan Ukraina meminta militer negaranya untuk mengebom rumah barunya, setelah mengetahui propertinya digunakan sebagai pangkalan bagi pasukan Rusia.
Andrey Stavnitser, CEO perusahaan IT Ukraina, mengatakan kepada Good Morning Britain bahwa dia mengetahui pasukan Rusia menyita propertinya di dekat Irpin, Ukraina, April 2022 lalu setelah dia meninggalkan negara itu ke Polandia.
Dilansir dari Newsweek pada Senin (18/4/2022) lalu, Stavnitser mengatakan pasukan menerobos rumahnya dan menyandera staf keamanannya dengan, menginterogasi dan membuka pakaian mereka.
Para staf akhirnya, dikirim ke hutan tanpa telepon atau koneksi ke dunia luar.
Stavnitser mengatakan dia kemudian dapat melacak tentara Rusia melalui kamera keamanan kecil yang tertinggal di dalam rumah.
"Mereka menghancurkan sebagian besar kamera di dalam rumah, namun, ada satu webcam kecil amatir yang masih berfungsi dari waktu ke waktu ketika listrik menyala," jelasnya.
Stavnitser mengatakan dia melihat rekaman pasukan menurunkan barang-barang yang dijarah dari rumah orang lain dan membawanya ke rumahnya sendiri.
Dia juga memperhatikan bahwa militer Rusia mulai menggunakan rumahnya, yang terletak di luar Kyiv, sebagai tempat strategis untuk menyerang ibu kota.
Sumber: Daily Star/Newsweek