Macron sendiri juga telah dikritik karena mendesak negara-negara lain untuk tidak "mempermalukan" Putin.
Oleksiy Arestovych, seorang penasihat Zelensky, mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild minggu ini bahwa dia khawatir ketiga pemimpin itu akan menekan Kyiv untuk menerima kesepakatan damai yang menguntungkan Putin.
"Mereka akan mengatakan bahwa kita perlu mengakhiri perang yang menyebabkan masalah pangan dan masalah ekonomi ... bahwa kita perlu menyelamatkan wajah Putin," kata Arestovych.
Scholz telah menepis tuduhan telah menahan dukungan militer yang sangat dibutuhkan.
Ia mengatakan Jerman adalah salah satu pendukung militer dan keuangan terbesar Ukraina.
Tetapi ia menyebut membutuhkan waktu untuk melatih tentara Ukraina menggunakan sistem artileri canggih yang ditawarkannya.
Pada hari Kamis, para menteri pertahanan NATO bertemu di Brussel untuk mempertimbangkan lebih banyak bantuan militer untuk Ukraina.
Banyak orang di Ukraina berharap bahwa kunjungan para pemimpin dapat menandai titik balik dengan membuka jalan bagi pasokan senjata baru yang signifikan, terutama ketika para pejabat mengamati kehancuran perang secara langsung.
Dalam hal aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan UE, Komisi Eropa akan membuat rekomendasi pada hari Jumat tentang status Ukraina sebagai kandidat yang cocok.
Di darat, pasukan Rusia melanjutkan serangan ofensif mereka di wilayah Donbas timur.
Sirene serangan udara terdengar saat para pemimpin Eropa itu berada di Kyiv melaksanakan kunjungan mereka.
Di sisi lain, kunjungan mereka ke Ukraina tidak disambut baik oleh Rusia.
Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia, mengoceh di Twitter bahwa "Penggemar katak, sosis, dan spageti Eropa suka mengunjungi Kiev. Tanpa manfaat."
Ia melanjutkan ocehannya di media sosial dengan mengklaim kunjungan para pemimpin itu tidak akan membawa perdamaian ke Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)