TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia telah mengintensifkan serangannya sebagai upaya merebut Severodonetsk dan Lysychansk.
Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan situasi militer bagi para tentara Ukraian di Donbas timur sangat sulit.
Dilansir The Guardian, Haidai menambahkan Rusia mengklaim sedikitnya 568 warga sipil bersembunyi di pabrik kimia Azot Severodonetsk, situs terakhir yang dikendalikan pasukan Ukraina di tepi timur Sungai Donetsk Siverskyi.
"Ini benar-benar bencana," kata Haidai kepada Associated Press.
Baca juga: Temui Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy, Jokowi Diharapkan Bisa Damaikan Perang Rusia-Ukraina
"Posisi kami ditembaki dari howitzer, beberapa peluncur roket, artileri kaliber besar, serangan rudal," imbuhnya.
Lysychansk yang bertetangga di tepi barat sedang ditembaki secara massal.
Analis mengatakan dengan kemajuan Rusia artinya pasukan Moskow berada 7 kilometer dari tenggara kota Severodonetsk.
Kantor polisi mendapat serangan
Berdasarkan penuturan Koloner Pasukan Khusus Oleksandr Kutsepalenko sebuah kantor polisi di kota itu mendapat serangan langsung.
"(Sedikitnya) 20 petugas terluka," terang Kutsepalenko.
Kawah muncul sebagai akibat penembakan dan serangan udara Rusia di dekat lingkungan perumahan.
Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan bahwa setidaknya enam warga sipil tewas dalam 24 jam sebelumnya, dan 16 lainnya terluka.
Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-119, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Pasukan Rusia menembaki Chernihiv dan Kharkiv
Dikatakan pasukan Rusia telah menembaki wilayah utara Chernihiv, dan mengintensifkan penembakan mereka di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.