Sejak meninggalkan Uni Eropa (UE), imigrasi non-Uni Eropa telah berkembang pesat, dengan lebih banyak orang datang dari Asia dan Afrika.
"Orang-orang yang pergi dari negara ini ke negara lain dan kembali dari negara lain, mungkin merupakan pendorong terbesar fenomena impor penyakit,” kata seorang Profesor Kedokteran di University of East Anglia, Prof Paul Hunter.
Sementara Kepala Eksekutif Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), Dr Richard Hatchett mengatakan bahwa Inggris juga merupakan salah satu pusat transportasi terkemuka di dunia, sehingga ini memungkinkan berbagai penyakit menyebar begitu cepat di negara itu.
"Dan kami baru-baru ini melihat lonjakan transportasi global setelah dua tahun tidak aktif (saat pandemi), memungkinkan infeksi menyebar secara cepat," tegas Dr Hatchett.
Pada Februari lalu, seorang bayi meninggal karena mengalami demam Lassa di rumah sakit di Bedfordshire.
Bayi itu merupakan satu dari tiga orang yang tertular virus hemoragik saat berada di Afrika Barat.
Sebulan kemudian, seorang wanita dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke Asia didiagnosis mengalami demam berdarah Krimea-Kongo, virus tick-borne terkait dengan tingkat kematian mencapai 40 persen.
Sementara itu, penyebaran Monkeypox yang cepat di seluruh dunia yakni sekitar 3.700 kasus yang dikonfirmasi dan telah dilaporkan terjadi di luar negara endemik, juga diduga terkait dengan perjalanan.
Kasus pertama Monkeypox yang diketahui di Inggris, di mana 813 kasus telah dilaporkan, dikaitkan dengan Nigeria.
Banyak kasus Monkeypox telah dikaitkan dengan rave baru-baru ini, aktivitas pesta seks dan sauna dewasa yaang tersebar di seluruh Eropa.
"Orang-orang yang bepergian lebih bebas lagi (pasca-Covid), termasuk mereka yang berada di berbagai jaringan seksual mungkin telah meningkatkan kemampuan virus ini untuk menyebar diantara populasi global yang lebih besar," kata Ahli Virologi Klinis di Universitas Leicester, Dr Julian Tang.
Dalam kasus polio, para ilmuwan belum yakin terkait bagaimana virus itu dapat mencapai sistem pembuangan kotoran di London.
Namun kemungkinan itu bisa saja berasal dari salah satu negara yang masih menggunakan inokulasi polio yang mengandung versi virus yang dilemahkan, karena jenis yang terdeteksi ini berasal dari vaksin.
Segelintir negara itu termasuk diantaranya Pakistan, Afghanistan dan beberapa negara di benua Afrika.