TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan mengunjungi dua negara kecil bekas Soviet di Asia Tengah.
Agenda Putin akan menjadi perjalanan pertama pemimpin Rusia tersebut ke luar negeri sejak memerintahkan invasi ke Ukraina.
Dikutip The Guardian, Pavel Zarubin, koresponden Kremlin dari stasiun televisi pemerintah Rossiya 1, mengatakan bahwa Putin akan mengunjungi Tajikistan dan Turkmenistan.
Putin kemudian bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk melakukan pembicaraan di Moskow.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-124, Berikut Peristiwa yang Terjadi
Dilansir Al Jazeera, di Dushanbe, Putin akan bertemu Presiden Tajik Imomali Rakhmon, sekutu dekat Rusia dan penguasa terlama di bekas negara Soviet.
Di Ashgabat, Putin akan menghadiri pertemuan puncak negara-negara Kaspia termasuk para pemimpin Azerbaijan, Kazakhstan, Iran dan Turkmenistan, kata Zarubin.
Perjalanan terakhir Putin yang diketahui di luar Rusia adalah kunjungan ke Beijing pada awal Februari.
Di mana Putin dan Presiden China Xi Jinping meluncurkan perjanjian persahabatan "tanpa batas" beberapa jam sebelum keduanya menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.
Baca juga: Intelijen Ukraina Yakini Vladimir Putin Idap Sakit Berat, Berharap Meningga Tak Lebih Dua Tahun
Invasi Rusia pada 24 Februari telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan sanksi keuangan yang berat dari Barat.
Menurut Putin situasi tersebut merupaka alasan untuk membangun hubungan perdagangan yang lebih kuat dengan kekuatan lain seperti China, India, dan Iran.
Rusia mengatakan telah mengirim pasukan ke Ukraina untuk menurunkan kemampuan militer tetangganya, mencegahnya digunakan oleh Barat untuk mengancam Rusia, membasmi nasionalis, dan membela penutur bahasa Rusia di wilayah timur.
Ukraina menyebut invasi itu sebagai perampasan tanah bergaya kekaisaran.
Baca juga: 14 Rudal Rusia Hantam Kiev Jelang Kunjungan Jokowi ke Ukraina, Terdengar Ledakan Keras
Jokowi desak Rusia dan Ukraina berdialog
Diwartakan Reuters, Jokowi mengatakan akan mendesak Rusia dan Ukraina membuka dialog selama misi perdamaian.