News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Afghanistan

Gempa Afghanistan Tewaskan 1.150 Orang, Termasuk 155 Anak

Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah-rumah yang rusak digambarkan setelah gempa bumi di distrik Gayan, provinsi Paktika pada 22 Juni 2022. Pemerintah Taliban menyebutkan bahwa sebanyak 1.150 orang tewas, termasuk 155 anak, akibat gempa bumi yang mengguncang Afghanistan minggu lalu.

Dia menarik lebih banyak puing-puing dari rumahnya yang runtuh dari lumpur dan bata dengan kapak.

Baca juga: Taliban Sebut Upaya Penyelamatan Korban Gempa Afghanistan Hampir Rampung

Orang-orang berjalan di samping truk Program Pangan Dunia (WFP) dengan bantuan setelah gempa bumi di distrik Gayan, provinsi Paktika, pada 24 Juni 2022. Pemerintah Taliban menyebutkan bahwa sebanyak 1.150 orang tewas, termasuk 155 anak, akibat gempa bumi yang mengguncang Afghanistan minggu lalu. (AFP/AHMAD SAHEL ARMAN)

Seperti warga desa lainnya, Abdullah kini tinggal bersama anggota keluarganya yang masih hidup di tenda darurat.

Abdul Rahman, putra Abdullah, kehilangan dua istri, seorang putra dan tiga putri dalam gempa tersebut.

Anak satu-satunya yang masih hidup baru berusia beberapa bulan.

"Anak kecil ini ditinggalkan sendirian. Siapa yang harus merawatnya?" katanya, sambil menggendong tubuhnya yang dibedong.

Tempat tidur gantung bayi, digantung di sudut rumah mereka yang hancur, bergoyang karena beratnya batu bata yang jatuh.

Gempa hari Rabu telah menjadi ujian bagi kemampuan Taliban untuk memerintah dan kesediaan masyarakat internasional untuk membantu.

Seperti diketahui, ketika Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya menarik pasukan mereka Agustus lalu, bantuan asing hampir berhenti dalam semalam.

Pemerintah dunia menerapkan sanksi, menghentikan transfer bank dan membekukan miliaran lagi dalam cadangan mata uang Afghanistan, menolak untuk mengakui pemerintah Taliban dan menuntut mereka mengizinkan aturan yang lebih inklusif dan menghormati hak asasi manusia (HAM).

Sadar akan keterbatasan mereka, Taliban telah meminta bantuan asing.

PBB dan berbagai badan bantuan di negara yang telah berusaha untuk menjaga Afghanistan dari ambang kelaparan telah beraksi.

Baca juga: Korban Selamat Gempa Afghanistan Terancam Kelaparan dan Kolera, Taliban Minta Bantuan Internasional

Warga Afghanistan mengantre untuk mendonorkan darah bagi para korban gempa yang dirawat di sebuah rumah sakit di kota Sharan setelah mengalami cedera akibat gempa di distrik Gayan, provinsi Paktika pada 22 Juni 2022. Pemerintah Taliban menyebutkan bahwa sebanyak 1.150 orang tewas, termasuk 155 anak, akibat gempa bumi yang mengguncang Afghanistan minggu lalu. (AFP/AHMAD SAHEL ARMAN)

Badan anak-anak PBB mengatakan pada hari Senin bahwa mereka bekerja untuk menyatukan kembali anak-anak yang telah terpisah dari keluarga mereka dalam kekacauan gempa.

Mereka juga telah mendirikan klinik untuk menawarkan kesehatan mental dan dukungan psikologis kepada anak-anak di Gayan yang trauma oleh bencana.

Tetapi badan-badan PBB menghadapi kekurangan dana sebesar $3 miliar tahun ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini