Pihak berwenang dan badan amal berjuang untuk mengakses wilayah yang jauh dan tampak kewalahan oleh skala kerusakan dan tugas berat untuk menghilangkan puing-puing, apalagi rekonstruksi.
Hal itu telah memaksa banyak orang di wilayah yang dilanda gempa untuk berjuang sendiri, bahkan ketika tanah bergemuruh dengan lebih banyak gempa susulan dan ketakutan akan bencana lebih lanjut muncul.
"Tetap saja ada gempa. Kami tidak bisa mendekati rumah kami," kata Abdullah.
"Setiap orang memiliki ketakutan. Wanita dan anak-anak berteriak di dalam tenda."
Baca juga artikel lain terkait Gempa di Afghanistan
(Tribunnews.com/Rica Agustina)