TRIBUNNEWS.COM - Jumlah orang yang tewas dalam serangan rudal di sebuah pusat perbelanjaan di kota Kremenchuk, Ukraina tengah, telah meningkat menjadi 18 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat regional pada Selasa (28/6/2022), saat operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut.
Dmytro Lunin, kepala administrasi militer wilayah Poltava, mengatakan tim penyelamat terus bekerja di lokasi tersebut.
"(Sebanyak) 36 orang lagi hilang. Pencarian terus kami lakukan," kata Lunin, dilansir CNN.
Ratusan orang telah berada di mal beberapa menit sebelum serangan, yang menurut pejabat Ukraina dilakukan oleh rudal KH-22 Rusia.
Baca juga: Oligarki Terkaya Ukraina Gugat Rusia atas Aset Pangan dan Baja yang Dicuri
Baca juga: G7 Berjanji akan Terus Bersama Ukraina Hingga Akhir
Sebagai informasi, KH-22 dapat membawa hulu ledak peledak dengan berat hingga 1 ton.
"Pembongkaran struktur bangunan yang rusak sedang berlangsung dengan bantuan peralatan teknik berat dan mesin kecil," kata Lunin.
Dia menambahkan bahwa 25 orang dirawat intensif di rumah sakit di Kremenchuk.
"Lebih dari seribu orang bekerja sepanjang malam - penyelamat, polisi, petugas medis, dan sukarelawan," katanya.
Prancis Kirim Bantuan Lebih Banyak
Prancis akan mengirim bantuan ke Ukraina dalam jumlah besar.
Bantuan termasuk pengangkut personel lapis baja dan kendaraan pendukung buatan Prancis, yang dikenal sebagai VAB, menurut menteri angkatan bersenjata negara itu.
“Untuk bergerak cepat di daerah yang diserang musuh, tentara membutuhkan kendaraan lapis baja,” kata Sébastien Lecornu dalam sebuah wawancara Senin malam di surat kabar Le Parisien.
“Prancis akan mengirimkan, dalam jumlah yang signifikan, kendaraan pengangkut jenis ini, VAB, yang dipersenjatai.”