TRIBUNNEWS.COM - Jumlah imigran yang ditemukan tewas di dalam sebuah truk trailer di Texas, AS naik menjadi 51 orang.
Laporan awal menyebut 46 orang ditemukan tewas dalam truk yang ditemukan berhenti di pinggir jalan di San Antonio, Senin (27/6/2022).
16 orang yang masih hidup, termasuk 4 anak-anak, dilarikan ke rumah sakit dan masih menjalani perawatan.
Polisi telah menahan tiga orang terkait insiden tersebut.
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengkonfirmasi bahwa kewarganegaraan dari beberapa korban yang meninggal di dalam truk itu telah diidentifikasi.
Para korban di antaranya 22 orang Meksiko, 7 orang Guatemala dan 2 orang Honduras.
Baca juga: Penemuan 46 Mayat dalam Truk Kontainer di Texas: 16 Orang Dibawa ke Rumah Sakit dengan Tubuh Panas
Reaksi Joe Biden
Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pernyataan atas kematian sedikitnya 51 orang dalam insiden perdagangan manusia itu.
Biden menekankan perlunya mengejar industri penyelundupan kriminal yang memangsa para migran dan menyebabkan terlalu banyak kematian tak berdosa, ujarnya.
"Mengeksploitasi individu yang rentan untuk mendapatkan keuntungan adalah hal yang memalukan."
"Seperti halnya kemegahan politik di sekitar tragedi, dan pemerintahan saya akan terus melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan penyelundupan manusia dan pedagang yang mengambil keuntungan dari orang-orang yang berusaha memasuki Amerika Serikat di antara pelabuhan masuk."
Pejabat Honduras mengatakan mereka berkoordinasi dengan AS untuk mengidentifikasi migran yang tewas
Enrique Reina, menteri luar negeri Honduras, mengatakan di Twitter bahwa para pejabat dari konsulat sedang berkomunikasi dengan Kantor Forensik Bexar di San Antonio untuk membantu mengidentifikasi para migran yang tewas.
Sebelumnya, para pejabat telah mengkonfirmasi bahwa 22 orang yang tewas adalah orang Meksiko, 7 orang Guatemala dan 2 orang Honduras, tanpa merilis informasi identitas lainnya.