Tetapi Draghi, yang negaranya memegang kursi kepresidenan G20 sebelum menyerahkannya ke Indonesia, mengatakan pada hari Selasa bahwa G7 telah berkumpul untuk mendukung Presiden Indonesia Joko Widodo untuk menyelenggarakan pertemuan puncak G20 yang sukses.
Dalam pertemuan dengan wartawan, Draghi ditanya tentang komentar dari penasihat Putin, Yuri Ushakov, bahwa Putin telah menerima undangan Presiden Joko Widodo untuk menghadiri KTT Bali.
“Presiden Widodo mengecualikan itu. Dia (Putin) tidak datang," kata Draghi kepada wartawan di Elmau, Jerman. "Apa yang mungkin terjadi - saya tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, tetapi apa yang mungkin terjadi - mungkin adalah intervensi jarak jauh. Kita lihat saja nanti," jawabnya.
Ketika dikonformasi mengenai masalah ini, Ushakov membalas bahwa kehadiran Putin tidak diputuskan oleh Draghi.
“Kami telah menerima undangan dan merespons positif,” kata Ushakov, Selasa (28/6/2022) seperti dikutip dari The Associated Press.
Sedangkan Presiden Joko Widodo melakukan perjalanan ke Rusia dan Ukraina setelah pertemuan G7.
Berbicara sekitar waktu yang sama dengan Draghi, Kanselir Jerman Olaf Scholz tidak membahas apakah Putin akan hadir atau tidak.
Tetapi dia mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan pemimpin G7 setuju bahwa mereka tidak ingin memisahkan diri dari G20.
Scholz menambahkan, "Dilihat mulai hari ini, keputusan negara-negara yang berkumpul di sini adalah mereka pergi ke sana (G20)."
Sumber: Kompas.TV/The Associated Press