TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia mundur dari Pulau Ular di Laut Hitam, Kamis (30/6/2022).
Rusia menyebut situasi ini menunjukkan Moskow tidak berusaha untuk menghalangi upaya PBB untuk mengatur koridor untuk ekspor produk makanan Ukraina.
"Pagi ini, Kamis 30 Juni, pasukan Ukraina meluncurkan gelombang serangan jarak jauh terhadap Pulau Zminy yang diduduki Federasi Rusia (RF)," jelas pernyataan Pasukan Gabungan Selatan (JFS).
Baca juga: Pasukan Rusia Melarikan Diri dari Pulau Ular Setelah Serangan Artileri Ukraina
Dilansir Kyivpost, JFS mengonfirmasi bahwa rudal Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) dan unit artileri melakukan setidaknya 150 misi tembakan ke Pulau Ular atau dikenal dengan Pulau Zmiyny.
Pasukan Rusia menduduki pulau strategis Laut Hitam barat seluas 1,5 kilometer persegi pada hari pertama perang di Ukraina.
“Aspek yang paling signifikan adalah bahwa ini dapat membuka pintu bagi ekspor biji-bijian Ukraina dari Odesa, yang sangat penting bagi ekonomi Ukraina dan untuk pasokan makanan global,” kata Rob Lee dari Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri yang berbasis di Amerika Serikat (AS), dikutip Al Jazeera.
Mengangkat blokade pelabuhan Ukraina telah menjadi tujuan utama Barat.
Tetapi, beberapa pakar militer mengatakan bahwa mengusir Rusia dari Pulau Ular tidak dengan sendirinya cukup untuk membuka blokir pelabuhan.
Rusia masih bisa mencegat kapal kargo di laut.
Baca juga: Soal Pertukaran Tawanan Perang dengan Ukraina, Rusia: Hal Utama bagi Kami
Berikut adalah lima hal yang perlu diketahui tentang pulau dan kepentingan strategisnya.
1. Pertempuran untuk Laut Hitam
Sebuah singkapan berbatu sekitar 35 km (22 mil) dari ujung barat daya Ukraina, Pulau Ular terletak di dekat Delta Danube dan dekat dengan perbatasan laut dengan Rumania, anggota NATO.
Pulau Ular memiliki nilai strategis untuk mengendalikan Laut Hitam barat laut, kota-kota pesisirnya, dan rute pelayaran yang merupakan bagian dari rantai pasokan biji-bijian dunia.
Penarikan Rusia dari pulau itu dapat mengurangi blokadenya terhadap ekspor Ukraina yang memberi makan beberapa negara termiskin di dunia.
Baca juga: Jokowi: Presiden Putin Jamin Keamanan Pangan dan Pupuk dari Rusia Maupun Ukraina