Namun ia menambahkan bahwa Moskow masih terbuka untuk negosiasi.
Lavrov juga mengatakan bahwa Kremlin sudah tidak mempercayai Barat.
"Saya hanya bisa mengatakan bahwa mulai sekarang, kami tidak akan mempercayai baik Amerika maupun UE."
"Kami akan melakukan semua yang diperlukan agar tidak bergantung pada mereka di sektor-sektor kritis," kata Lavrov.
Dalam konferensi pers bersama mitranya Vladimir Makei dari Belarusia, Lavrov juga menyinggung KTT NATO di Madrid.
TASS melaporkan, Lavrov mengatakan bahwa KTT NATO di Madrid sekali lagi menunjukkan bahwa negara-negara anggota NATO mengharapkan kepatuhan tanpa syarat atas keinginan mereka dari semua negara.
"Saya percaya bahwa jelas bagi semua orang apa yang mereka harapkan. Mereka tidak menghindar untuk membicarakannya, dan mereka mengatakannya sekali lagi kemarin selama KTT NATO di Madrid."
Baca juga: Lukashenko Tetap Beri Dukungan Invasi Rusia ke Ukraina
"Mereka mengharapkan kepatuhan tanpa syarat dari semua negara atas keinginan mereka, yang mencerminkan kepentingan egois mereka - terutama, kepentingan AS," kata Lavrov.
Dia menggarisbawahi bahwa Eropa modern, yang diwakili oleh UE, kehilangan kemerdekaannya atau tanda-tanda kemerdekaan yang dulu dimiliki, dan sepenuhnya tunduk pada AS.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan Kremlin tidak mempercayai Barat dan sebut hubungan dengan UE telah berakhir. (The Moscow Times)
Moskow meluncurkan operasi militer skala penuh di Ukraina pada 24 Februari.
Hal ini memicu sanksi ekonomi dan diplomatik yang berat dari Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa terhadap lembaga-lembaga negara Rusia, perusahaan dan sejumlah pejabat dan pengusaha Rusia.
Senjata Terbaru AS Untuk Ukraina
Amerika Serikat akan mengirimkan dua sistem rudal permukaan-ke-udara NASAMS, empat radar kontra-artileri, dan sekitar 150.000 butir amunisi artileri 155 milimeter ke Ukraina, untuk membantu Kyiv bertahan melawan serangan pasukan Rusia.