TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Setelah Presiden Jokowi, giliran Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese yang bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev.
Albanese bertemu dengan Zelensky pada Minggu (3/7/2022).
Sebelum bertemu Zelensky, pemimpin negara yang baru saja terpilih itu mengunjungi kota Bucha dan Irpin yang hancur karena serangan Rusia.
Ia mengungkapkan apa yang dilihatnya sebagai sebuah kejahatan perang.
Pada kunjungan tersebut Albanese menjanjikan bantuan militer senilai 100 dolar Australia atau setara Rp1 triliun kepada Ukraina.
Baca juga: Rusia Sebut AS Tak Ingin Ukraina Berbicara Soal Perdamaian
Bantuan itu termasuk drone, 14 kendaraan pengangkut personel lapis baja, serta lebih dari 20 kendaraan Bushmaster.
Albanese pun mengatakan kepada Zelensky bahwa Australia akan melanjutkan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Ukraina, selama mungkin, untuk muncul sebagai pemenang dalam membela kedaulatan dan tanah airnya.
“Karena Anda berjuang untuk hukum dan aturan internasional, di mana kami melakukan aktivitas kami untuk dihormati dan terjadi secara tertib,” tuturnya dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Zelensky pun menyambut baik janji bantuan yang dilontarkan oleh Albanese.
“Tak akan pernah cukup ketika Anda memiliki musuh seperti itu. Cukup adalah ketika kita memiliki semacam keuntungan, untuk mendorong mereka keluar dari wilayah kita,” ujarnya.
“Setiap negara tak dapat menyediakan ini tak peduli seberapa keras mereka mencoba,” katanya.
Kunjungan Pertama
Kunjungan itu merupakan kunjungan pertama seorang perdana menteri Australia ke Ukraina.
Australia memberi Ukraina bantuan yang cukup besar khususnya dukungan pertahanan dan pasukan Ukraina sangat menyukai kendaraan Bushmaster.
Saat PM Australia ke Ukraina ia mengunjungi kota Bucha dan Irpin, lokasi pasukan Rusia diduga melakukan kejahatan perang, serta bandara di Hostomel.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menjadi perdana menteri Australia pertama yang mengunjungi Ukraina," katanya dikutip dari kantor berita AFP.
Ia menambahkan, perjalanannya akan menunjukkan dengan sangat jelas kepada dunia tentang solidaritas antara rakyat Australia dan Ukraina.
Albanese pun memuji keberanian, ketahanan, dan tekad presiden Ukraina, pasukan pertahanan, serta rakyatnya.
"(Mereka) bertekad untuk melawan pengganggu yang melanggar hukum internasional tanpa provokasi atau alasan apa pun," ujar Albanese.
Lebih lanjut Albanese berucap Presiden Rusia Vladimir Putin akan mendapatkan sambutan yang layak dia dapatkan jika menghadiri KTT G20 di Bali pada November, seperti yang diisyaratkan oleh Kremlin.
Pada saat yang sama, dia berujar tidak bisa membayangkan Australia akan memboikot KTT G20 Indonesia dan yakin dapat mengisolasi Rusia sebanyak mungkin,
PM Australia ke Ukraina setelah bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Paris pada Jumat (1/7/2022).
Zelensky pun menyadarankan kepada Albanese agar Australia bergabung dengan proses pembangunan kembali Ukraina saat perang usai, yang diperkirakan menelan biaya triliunan dolar.
“Saya bersyukur atas keputusan (Australia) untuk bergabung dalam proses tersebut. Ini penting bagi kami, penting bagi seluruh dunia,” ujarnya.
Sumber: The Sydney Morning Herald/Kompas.TV