News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Pugio Belati Romawi Berumur 2.000 Tahun, Penampakannya Menakjubkan Setelah Restorasi

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Temuan artefak sejarah Romawi kuno berupa belati atau dikenal istilah pugio. Benda ini ditemukan di dekat kota Munster, Jerman pada April 2019. Setelah direstorasi wujudnya tampak menakjubkan penuh hiasan indah.

TRIBUNNEWS.COM, MUNSTER – Ini kisah penemuan sebilah belati era Romawi Kuno yang usianya diyakini sudah mencapai dua millennium atau 2.000 tahun.

The Vintage News dan Earthlymission.com mewartakan, penemuan sebilah belati berikut sarungnya ini terjadi tak sengaja.

Penemunya Nico Calman, seorang arkeolog muda yang sedang magang kerja proyek penelitian sejarah di dekat kota Munster, Jerman.

Penemuan benda bersejarah yang mula-mula tak dianggap itu belangsung April 2019. Ketika ditemukan benda itu tak lebih gumpalan berkarat terlihat seperti "ayam empuk".

Butuh sembilan bulan pekerjaan restorasi yang cermat agar kecantikan sejati belati terungkap.

Baca juga: Turis Ini Kembalikan Pecahan Marmer Romawi Kuno dan Beri Pesan Menyentuh

Baca juga: Penemuan Bukti Penyaliban Terjadi di Inggris, Dilakukan Oleh Tentara Romawi

Saat belati berikut sarungnya itu berhasil  dipulihkan, perbedaannya seperti  siang dan malam antara tampilannya saat pertama kali digali.

Calman menemukan artefak sejarah itu saat menjelajahi parit di sebuah lokasi di Jerman, dekat Munster, yang dulunya tepat di tepi situs Kekaisaran Romawi.

Ada jejak pemakaman serdadu Romawi, karena lokasi itu memang bekas pangkalan militer di dekat danau Haltern.

Ini adalah situs arkeologi yang sangat penting sehingga ada Museum Sejarah Romawi di Haltern.

Belati kuno Romawi ditemukan tak sengaja di dekat situs kuno pangkalan militer Romawi di Munster, Jerman. Wujudnya saat pertama kali ditemukan seperti gumpalan berkarat. (TheVintageNews/LML)

Tim penggalian berasal dari organisasi itu, khususnya Departemen Pelestarian dan Perawatan Monumen Lapangan Westphalia, dan Universitas Trier.

Calman baru berusia 19 tahun, namun dia membuat penemuan yang oleh arkeolog lain dipuji sebagai terobosan.

Seorang arkeolog senior di penggalian, Bettina Tremmel, mengatakan kepada situs berita livescience.com ketika mereka melihat penemuan Calman, seluruh tim menjadi “emosional”.

“Kami kehilangan kata-kata," kata Bettina. Penilaian tentang pentingnya temuan itu dikonfirmasi Michael Rind, Direktur Arkeologi Dewan Westphalia-Lippe.

"Kombinasi dari pisau, sarung dan sabuk yang diawetkan sepenuhnya, bersama dengan informasi penting tentang di mana tepatnya mereka ditemukan, tidak ada bandingannya," kata Rind.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini