News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Eks Panglima NATO Sebut Perang Rusia-Ukraina Memiliki Resolusi Mirip Perang Korea

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran ini diambil pada tanggal yang tidak diketahui dan dirilis oleh layanan pers Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina pada 4 Juni 2022 menunjukkan howitzer self-propelled M109A3, yang disediakan dalam rangka bantuan teknis internasional oleh Norwegia, menembak di garis depan dengan pasukan Rusia di tempat yang tidak diketahui di Ukraina. - Mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO menilai perang Rusia-Ukraina kemungkinan memiliki resolusi yang mirip dengan Perang Korea pada 1950-an. (Photo by press-service of Commander-in-Chief of the Ukrainian Armed Forces / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO, James Stavridis, menilai perang Rusia-Ukraina kemungkinan akan memiliki resolusi mirip dengan Perang Korea di tahun 1950-an.

James Stavridis juga memprediksi konflik antara Rusia dan Ukraina ini akan berakhir dalam empat hingga enam bulan.

Bicara dengan John Catsimatidis di stasiun berita WABC, Stavridis mengatakan bahwa konflik menjadi "macet di kedua sisi."

"Ukraina melakukan perlawanan yang sangat kuat. Rencana perang Putin terbukti tidak terlalu efektif. Dia telah memperoleh sedikit wilayah atas apa yang dia mulai konflik dengannya," kata Stavridis pada Minggu (17/7/2022), dikutip dari Newsweek

"Tapi, saya melihat yang satu ini menuju berakhirnya Perang Korea, yang berarti gencatan senjata, zona militer antara kedua belah pihak, permusuhan yang berkelanjutan, semacam konflik yang membeku. Lihat dalam empat hingga enam bulan. Tidak ada pihak yang dapat mempertahankannya lebih dari itu," tambahnya.

Awal pekan ini, para pejabat di Departemen Pertahanan AS mengatakan senjata yang dipasok AS ke Ukraina berdampak signifikan terhadap pasukan Rusia.

Baca juga: Presiden Ukraina Pecat Kepala Keamanan dan Jaksa Agung, Sebut Ada Kerja Sama dengan Rusia

Seorang pejabat Pentagon mengatakan pers pada Jumat lalu, bahwa Ukraina menghabiskan banyak waktu untuk menyerang target berupa amunisi, pasokan logistik, komando, hingga kontrol musuh.

Pada Minggu setelahnya, Rusia mengklaim telah sukses menghancurkan senjata NATO dalam serangannya.

Kementerian Pertahanan di Moskow mengumumkan pasukannya telah menghancurkan sebuah gudang yang menyimpan rudal Harpoon dan sebuah kendaraan baja dengan HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi).

HIMARS merupakan senjata mematikan yang diberikan Amerika kepada Ukraina.

Stavridis sebelumnya menilai Rusia menunjukkan ketidakmampuannya selama perang setelah kehilangan beberapa jenderal.

"Dalam sejarah modern, tidak ada situasi yang sebanding dengan kematian para jenderal," katanya pada awal Mei ini.

Dalam file foto ini diambil pada 09 Juni 2021, peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 AS menembakkan salvo selama latihan militer "Singa Afrika" di wilayah Grier Labouihi di Maroko tenggara.  - Mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO menilai perang Rusia-Ukraina kemungkinan memiliki resolusi yang mirip dengan Perang Korea pada 1950-an. (AFP)

Pekan lalu, pejabat Inggris menyebut Rusia mempersenjatai militernya yang dikumpulkan di dekat Ukraina dengan peralatan yang usang dan tidak layak.

"Meskipun Presiden Putin mengklaim pada 7 Juli 2022 bahwa militer Rusia 'belum memulai' upayanya di Ukraina, banyak dari bala bantuannya adalah pengelompokan ad hoc yang dikerahkan dengan peralatan usang atau tidak sesuai," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah laporan intelijen.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini