News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 100 Juta Tahun Ditemukan di Restoran China

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jejak kaki dinosaurus yang berusia 100 juta tahun telah ditemukan di barat daya China setelah seorang pengunjung restoran melihatnya di halaman luar sebuah restoran.

TRIBUNNEWS.COM - Jejak kaki dinosaurus yang berusia 100 juta tahun telah ditemukan di barat daya China setelah seorang pengunjung restoran melihatnya di halaman luar sebuah restoran.

"Beberapa lubang batu di restoran di Leshan, provinsi Sichuan, berisi jejak kaki dua sauropoda, sejenis dinosaurus yang hidup pada awal periode Cretaceous," kata Lida Xing, ahli paleontologi dan profesor di China University of Geosciences.

Dilansir CNN, tim Xing mengkonfirmasi penemuan itu pada Sabtu (16/7/2022) menggunakan pemindai 3D.

Sauropoda, yang dikenal karena leher dan ekornya yang panjang, adalah hewan terbesar yang pernah berjalan di Bumi.

Mereka bisa tumbuh sepanjang tiga bus sekolah dan sangat berat sehingga tanah pasti berguncang saat mereka berjalan.

Dua sauropoda yang meninggalkan jejak mungkin berukuran sekitar 8 meter (26 kaki) panjang tubuhnya, kata Xing.

Baca juga: SINOPSIS Film Jurassic World Dominion, Ketika Manusia dan Dinosaurus Hidup Bersama, Tayang Hari Ini

Jejak kaki dinosaurus yang berusia 100 juta tahun telah ditemukan di barat daya China setelah seorang pengunjung restoran melihatnya di halaman luar sebuah restoran.

Meskipun banyak fosil dinosaurus dari periode Jurassic telah ditemukan di Sichuan, jauh lebih sedikit fosil dari periode Cretaceous yang ditemukan.

"Periode Kapur adalah ketika dinosaurus benar-benar berkembang," kata Xing.

Dia menegaskan penemuan ini sebenarnya seperti teka-teki, menambahkan sepotong bukti periode Kapur Sichuan dan keragaman dinosaurus.

Jarang ditemukan fosil di kota

Perkembangan pesat China dalam beberapa dekade terakhir telah membuat paleontologi - studi kehidupan kuno melalui catatan fosil - lebih sulit, kata Xing.

"Jarang ditemukan fosil di kota, karena semuanya tertutup bangunan," katanya.

Timnya bertujuan untuk mengunjungi situs-situs penemuan potensial dalam waktu 48 jam setelah menerima laporan, karena takut mereka dapat dihancurkan oleh pekerjaan konstruksi dalam beberapa hari.

Baca juga: Sebabkan Punahnya Dinosaurus, Seberapa Besar Asteroid yang Menghantam Bumi?

Sebelum jadi restoran, lokasi merupakan peternakan ayam

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini