News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Akui Kemerdekaan Donbas, Korea Utara Bisa Kirim Pekerja untuk Membantu Pembangunan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita, penduduk setempat, duduk di samping barang-barangnya di luar sebuah bangunan yang sebagian hancur setelah penembakan di Chasiv Yar, Ukraina timur, pada 10 Juli 2022. - Bangunan empat lantai itu dihantam oleh rudal Badai Rusia, Pavlo Kyrylenko, Gubernur wilayah Donetsk yang ingin ditaklukkan oleh tentara Rusia, mengatakan pada 10 Juli 2022 di Telegram. - Dubes Rusia untuk Pyongyang mengungkap Korea Utara dapat mengirim pekerjanya untuk membantu rekonstruksi wilayah Donbas di Ukraina timur usai perang.(Photo by Anatolii Stepanov / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara disebut dapat mengirimkan pekerja pembangunan untuk membantu rekonstruksi di wilayah Donbas, Ukraina timur.

Diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora, pembangunan dilakukan setelah wilayah Donbas yang dikuasai separatis pro-Kremlin itu hancur karena perang.

"Sangat berkualitas, pekerja keras, dan siap bekerja dalam kondisi yang paling sulit, pembangun Korea akan menjadi aset dalam tugas serius memulihkan fasilitas sosial, infrastruktur dan industri (di Donbas) yang dihancurkan oleh Ukronazis yang mundur," kata Matsegora, pada Selasa (19/7/2022), lapor The Moscow Times

Pyongyang telah menyatakan pengakuannya atas Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.

Ini membuat Korut menjadi negara ketiga, setelah Rusia dan Suriah, yang mengakui wilayah Ukraina yang memisahkan diri tersebut.

Diketahui wilayah Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur secara kolektif disebut Donbas.

Baca juga: Menlu Ukraina: Kiev Siap Bicara Dengan Rusia Hanya Jika Kalah di Medan Perang

Baca juga: Rusia Sebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Dikelilingi Banyak Pengkhianat

Menanggapi ini, Kyiv memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara dan menuduh Pyongyang merusak kedaulatan dan integritas Ukraina, lapor Guardian

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menilai dukungan Korut menunjukkan bahwa Moskow tidak memiliki sekutu kecuali negara-negara yang bergantung padanya secara finansial dan politik.

Sebelumnya, Ukraina juga telah menangguhkan kontak politik dan ekonomi dengan Korea Utara sebagai bagian dari sanksi PBB untuk menekan Pyongyang terkait program rudal nuklir dan balistiknya.

Namun pengakuan dari Korut dipuji oleh Pemimpin Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin.

Ia menyebutnya sebagai "kemenangan diplomasi" dan menyatakan harapan untuk "kerja sama yang aktif dan bermanfaat" dengan mitranya di Asia.

Menurut Matsegora, Korea Utara dan dua republik separatis memiliki "prospek yang luas untuk kerja sama bilateral" dan diharapkan dapat menjalin hubungan perdagangan yang saling menguntungkan.

Pasukan Ukraina mengendarai tank di jalan di wilayah timur Ukraina Donbas pada 21 Juni 2022. - Dubes Rusia untuk Pyongyang mengungkap Korea Utara dapat mengirim pekerjanya untuk membantu rekonstruksi wilayah Donbas di Ukraina timur usai perang. (Anatolii Stepanov / AFP)

Pyongyang, kata dubes ini, mengaku sangat tertarik untuk meningkatkan peralatan manufaktur era Soviet yang awalnya dibuat di pabrik-pabrik di Ukraina timur.

"Mitra Korea kami sangat tertarik dengan suku cadang dan unit yang diproduksi di sana, dalam memperbarui basis produksi mereka," kata Matsegora.

Korea Utara juga diharapkan memasok mitra barunya dengan klinker magnesit sebagai imbalan atas pengiriman batu bara kokas dan gandum, menurut Matsegora.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini