News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Akui Kemerdekaan Donbas, Korea Utara Bisa Kirim Pekerja untuk Membantu Pembangunan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita, penduduk setempat, duduk di samping barang-barangnya di luar sebuah bangunan yang sebagian hancur setelah penembakan di Chasiv Yar, Ukraina timur, pada 10 Juli 2022. - Bangunan empat lantai itu dihantam oleh rudal Badai Rusia, Pavlo Kyrylenko, Gubernur wilayah Donetsk yang ingin ditaklukkan oleh tentara Rusia, mengatakan pada 10 Juli 2022 di Telegram. - Dubes Rusia untuk Pyongyang mengungkap Korea Utara dapat mengirim pekerjanya untuk membantu rekonstruksi wilayah Donbas di Ukraina timur usai perang.(Photo by Anatolii Stepanov / AFP)

Sebelumnya, Rusia dilaporkan mengirim guru hingga pekerja konstruksi ke Ukraina timur untuk membangun kembali wilayah tersebut setelah invasi pada 24 Februari.

Republik Rakyat Donetsk (DNR) dan Republik Rakyat Luhansk (LNR) memproklamasikan kemerdekaan setelah referendum tidak resmi pada tahun 2014.

Insiden ini menyusul pencaplokan Krimea yang dilakukan Rusia.

Kondisi wanita di bawah puing di Luhansk, Ukraina - Dubes Rusia untuk Pyongyang mengungkap Korea Utara dapat mengirim pekerjanya untuk membantu rekonstruksi wilayah Donbas di Ukraina timur usai perang. (Reuters)

Kremlin mengakui kemerdekaan mereka pada 21 Februari 2022, beberapa hari sebelum meluncurkan invasi.

Korea Utara mengakui wilayah itu pada 13 Juli, menyusul Rusia dan Suriah.

Pyongyang juga salah satu dari hanya lima negara yang memberikan suara menentang resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Rusia Ingin Caplok Ukraina

Gedung Putih mengungkapkan bahwa Rusia sedang bersiap untuk melakukan pencaplokan wilayah Ukraina.

Bahkan saat ini, Rusia disebut sedang menempatkan pejabat proksi tidak sah di daerah-daerah Ukraina yang ada di bawah kendalinya, untuk melakukan kontrol total.

Seorang tentara Ukraina berdiri di posisi di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di wilayah Donetsk pada 16 Februari 2021. Ukraina telah memerangi separatis yang didukung oleh Rusia di wilayah Donetsk dan Lugansk di timur Ukraina sejak 2014 setelah pencaplokan Moskow atas semenanjung Krimea . Sejak itu, lebih dari 13.000 orang tewas dan hampir 1,5 juta orang mengungsi. - Dubes Rusia untuk Pyongyang mengungkap Korea Utara dapat mengirim pekerjanya untuk membantu rekonstruksi wilayah Donbas di Ukraina timur usai perang. (Anatolii STEPANOV / AFP)

Baca juga: Rusia Disebut Siap Caplok Lebih Banyak Wilayah Ukraina, AS: Perampasan Tanah Ilegal

Baca juga: Vladimir Putin: Ukraina Tidak Ingin Penuhi Syarat Kesepakatan Awal Perdamaian

John Kirby, kepala juru bicara dewan keamanan nasional AS, mengatakan seiring waktu rubel akan ditetapkan sebagai mata uang resmi dan warga akan dipaksa pindah kewarganegaraan.

"Kami memiliki informasi hari ini, termasuk dari intelijen yang diturunkan yang dapat kami bagikan kepada Anda, tentang bagaimana Rusia meletakkan dasar untuk mencaplok wilayah Ukraina yang dikontrolnya yang melanggar langsung kedaulatan Ukraina," kata Kirby, dikutip dari Guardian.

Taktik yang sama digunakan pada tahun 2014, ketika Rusia mengumumkan pencaplokan Krimea setelah mengambil alih kendali dari Ukraina, klaim Kirby.

Berdasarkan info intelijen, Rusia sekarang juga berusaha untuk mengambil alih menara penyiaran.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini