"Tujuan dari seluruh upaya ini adalah untuk menunjukkan pentingnya Mekah dan keindahan agama, dan dengan demikian, menumbuhkan lebih banyak toleransi dan inklusi beragama," tambahnya.
Baca juga: Iran Sesumbar Mampu Buat Bom Nuklir saat AS dan Israel Ingin Membatasinya
Tamary mengklaim keingintahuan adalah jantung dan pusat jurnalisme, dan bahwa liputannya telah dipandu oleh keinginan untuk memungkinkan orang melihat, untuk pertama kalinya, tempat yang sangat penting bagi saudara dan saudari Muslim.
Seperti diketahui, Mekah adalah tempat ibadah paling suci bagi umat Islam di dunia, diikuti oleh Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Aqsha di Yerusalem.
Hanya Muslim yang diizinkan mengunjungi Mekah, sedangkan non-Muslim tidak bisa masuk.
Pelanggaran aturan ini dapat mengakibatkan denda atau deportasi.
Hubungan Arab Saudi dan Israel
Media Arab Saudi, yang dikontrol ketat oleh pemerintah, tidak meliput berita tersebut.
Tidak jelas apakah pihak berwenang telah menyetujui perjalanan jurnalis itu ke Mekah.
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik, dan kerajaan tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara.
Namun di balik layar, kedua belah pihak telah bekerja sama dalam masalah keamanan selama beberapa waktu, dengan keprihatinan bersama atas pengaruh yang berkembang di wilayah musuh bersama mereka, Iran.
Arab Saudi mengatakan pekan lalu akan membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai penerbangan, membuka jalan bagi lebih banyak penerbangan ke dan dari Israel, sebagai tanda lebih lanjut bahwa hubungan antara kedua negara memanas.
Pemerintahan Biden ingin Arab Saudi menjadi tambahannya sendiri dalam kesepakatan normalisasi yang dikenal sebagai "Kesepakatan Abraham", sebuah proses di bawah mantan Presiden Donald Trump yang melihat Israel menormalkan hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)