Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tetsuya Yamagami (41), tersangka pelaku pembunuhan terhadap mantan PM Jepang Shinzo Abe, dipindahkan dari kepolisian Nara Nishi ke kepolisian Osaka, Senin (25/7/2022) pagi.
Tetsuya Yamagami dipindahkan ke kepolisian Osaka untuk menjalani pemeriksaan mental.
Kantor Kejaksaan Distrik Nara akan melakukan penilaian mental untuk memeriksa pertanggungjawaban pidana tersangka berdasarkan pernyataan sejauh ini.
Tersangka Tetsuya Yamagami dibawa ke pusat penahanan Osaka, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Tetsuya Yamagami Akui Belajar Rakit Senjata Sendiri, Awalnya Ingin Membuat Bom
Tetsuya Yamagami ditangkap polisi, Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 11.32 waktu setempat tak lama setelah menembak mantan PM Jepang Shinzo Abe saat berpidato di Kota Nara.
Sekitar pukul 10.15, Yamagami masuk ke mobil di Kantor Polisi Nara Nishi.
Tak ada sedikit pun ekspresi di wajahnya.
Yamagami tiba di pusat penahanan Osaka setelah pukul 11.10 pagi, berada di tengah di antara kendaraan keamanan di bagian depan dan belakang.
Menurut penyelidikan sejauh ini, tersangka diyakini telah melakukan insiden tersebut setelah merasa dendam terhadap "Gereja Unifikasi Perdamaian Dunia" dan bekas Gereja Unifikasi, di mana ibunya telah memberikan sumbangan besar.
Gara-gara uang ibunya tersedot ke gereja tersebut hingga jatuh miskin dan hidup susah membuat Yamagami benci kepada gereja.
Baca juga: Kisah Tetsuya Yamagami Dengan Perubahan Hidupnya Sehingga Jadi Pembunuh Mantan PM Jepang
Akibat salam paham dari berbagai pemberitaan media, Yamagami menyangka Shinzo Abe adalah anggota gereja tersebut sehingga dia merencanakan membunuh Abe.
Yamagami menyatakan bahwa dia menyiapkan senjata buatan tangan dan membidik presiden kelompok unifikasi, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk menyerang.
Sehingga dia menargetkan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang mengira dia memiliki hubungan dekat dengan kelompok itu.
Jangka waktu penahanan appraisal adalah sekitar 4 bulan dari tanggal 25 Juli hingga 29 November 2022, dan seorang dokter spesialis akan melakukan tes psikologi untuk menyelidiki keadaan mental pada saat ini secara rinci.
Kantor Kejaksaan Distrik Nara akan memutuskan apakah akan menuntut berdasarkan hasil tersebut.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.