Awalnya ia berencana melakukan lawatan pada April lalu, namun ditunda setelah dinyatakan positif Covid-19.
Dilansir BBC, pemerintahan AS dilaporkan sudah mencoba menghalangi politisi Demokrat itu untuk pergi menyusul ancaman dari China.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa "militer menganggap perjalanan itu bukan ide yang baik".
Perjalanan Pelosi mungkin membayangi pembicaraan antara Biden dan Presiden China Xi Jinping, yang rencananya akan berlangsung Kamis besok.
Ini akan menjadi percakapan pertama keduanya dalam empat bulan.
Para pejabat AS mengatakan, pemerintah ragu China akan mengambil tindakan langsung terhadap Pelosi atau mencoba menyabotase kunjungan tersebut.
Namun, Beijing mungkin akan meningkatkan kehadiran pesawat militer yang provokatif di atau dekat wilayah udara Taiwan.
China juga mungkin akan mengintensifkan patroli Angkatan Laut di Selat Taiwan.
Baca juga: China Siap Impor 1 Juta Ton CPO dari Indonesia
Peringatan dari China
Pada Senin lalu, jubir Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan Beijing telah berulang kali menegaskan "posisi serius" atas rencana kunjungan Pelosi.
Dia mengatakan bahwa China siap "mengambil tindakan tegas dan kuat untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial."
"Dan AS akan bertanggung jawab atas semua konsekuensi serius," katanya.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan China juga memperkirakan adanya tanggapan militer.
"Jika pihak AS bersikeras untuk terus maju, militer China tidak akan pernah tinggal diam dan akan mengambil tindakan tegas untuk menggagalkan setiap campur tangan eksternal dan upaya separatis untuk 'kemerdekaan Taiwan'," kata Kolonel Tan Kefei kepada China Daily, lapor BBC.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)