News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intel Inggris: Presiden Belarus Alexander Lukashenko Makin Otoriter dan Bergantung pada Putin

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko - Intelijen Inggris menilai Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tambah bergantung kepada Rusia dan pemerintahannya lebih otoriter.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, disebut bergantung kepada Rusia terkait dukungannya terhadap invasi yang dilakukan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

Alexander Lukashenko memang dikenal sebagai sekutu utama Putin.

Menurut laporan intelijen Inggris pada Minggu (31/7/2022) yang diposting di Twitter, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Lukashenko menjadi lebih otoriter dan makin bergantung kepada Putin.

Dikatakan bahwa Lukashenko "terus mengikuti garis Moskow dalam konflik Ukraina."

"Rezimnya menjadi lebih otoriter, dengan perluasan hukuman mati untuk 'mempersiapkan aksi teroris'," tulis laporan itu, dilansir Newsweek.

"Tuduhannya yang meningkat dan tidak berdasar tentang desain Barat di Belarus dan Ukraina kemungkinan menunjukkan bahwa dia hampir sepenuhnya bergantung pada Rusia."

Baca juga: Ukraina Ancam Putus Hubungan Jika Belarus Berani Melintasi Perbatasannya

Dalam laporan itu juga dikatakan bahwa Rusia menembakkan 20 rudal ke Ukraina utara dari wilayah Belarus pada 28 Juli 2022.

Newsweek belum mendapatkan komentar dari pihak Kementerian Luar Negeri Belarusia terkait laporan ini. 

Hubungan dengan Putin

Alexander Grigoryevich Lukashenko merupakan politisi Belarusia yang menjabat sebagai presiden pertama dan satu-satunya di Belarus, sejak pendirian jabatan tersebut pada 1994.

Ia berkuasa hingga saat ini, sehingga membuatnya menjadi presiden Eropa terlama.

Sebelumnya, Belarusia dipimpin oleh Ketua Soviet Tertinggi sebagai kepala negara.

Lukashenko dikenal dengan gaya kepemimpinan otoriter, bahkan pernah mengklaim sebagai diktator terakhir di Eropa.

Kemenangannya dalam pemilu Belarusia pada 2020 sempat disengketakan, karena diduga ada kecurangan.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan) - Intelijen Inggris menilai Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tambah bergantung kepada Rusia dan pemerintahannya lebih otoriter. (Kolase Foto Tribunnews)

Setelah kisruh yang mengakibatkan protes anti-pemerintah di Belarus, Lukashenko tidak diakui oleh Britania Raya, Uni Eropa, atau Amerika Serikat sebagai presiden sah Belarusia.

Lukashenko telah lama menjalin hubungan dekat dengan Kremlin.

Namun sempat ada sejumlah ketegangan yang terjadi antara Lukashenko dan Putin.

Salah satunya pada 2020, Lukashenko menuduh Putin mencoba mencaplok Belarus yang berujung pemotongan subsidi ekonomi oleh Kremlin.

Namun pada Februari 2022, Belarus mengizinkan pasukan Rusia berkumpul dan melakukan invasi Rusia dari wilayahnya.

Walaupun tidak mengirimkan militernya, pemimpin Belarusia ini mengizinkan pasukan Putin menyerang Ukraina dari perbatasannya.

Belarus berbatasan langsung di utara Ukraina.

Sehingga ini memberikan akses yang strategis di dekat ibu kota Kyiv.

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin (kiri) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan) berfoto bersama pada hari Kamis. Lukashenko mengklaim bahwa pasukan keamanannya telah mencegat panggilan Jerman yang menunjukkan bahwa keracunan musuh Kremlin Alexei Navalny telah dipalsukan. - Intelijen Inggris menilai Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tambah bergantung kepada Rusia dan pemerintahannya lebih otoriter. (Sputnik/AFP via Getty Images)

Baca juga: Zelensky Umumkan Evakuasi Terhadap Warga Ukraina di Wilayah Donetsk

Di awal invasi, pasukan Rusia memasuki Ukraina dari Belarus sebelum menyerang daerah dekat Kyiv, tetapi akhirnya gagal merebut ibu kota.

Dalam beberapa pekan terakhir, Lukashenko semakin memperkuat dukungannya untuk Putin.

Otoritas Belarusia pada Jumat memanggil duta besar-nya untuk Inggris atas apa yang mereka sebut tindakan "bermusuhan", menandakan bahwa Lukashenko terus berbaris di belakang Putin sambil menjauhkan diri dari Barat.

Awal bulan ini, pejabat Ukraina mengatakan Belarus memberi Rusia "kontrol penuh" atas lapangan terbang Zyabrovka, yang terletak di dekat perbatasan Ukraina.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini