TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengatakan serangan pesawat tak berawak CIA telah menewaskan pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
Kematian Al Zawahiri diklaim sebagai pukulan terbesar bagi kelompok itu sejak pendirinya Osama bin Laden tewas pada 2011.
Al Zawahiri membantu mengoordinasikan serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan sekitar 3.000 orang.
Dia merupakan seorang ahli bedah Mesir.
Diketahui, kepalanya dihargai dengan $25 juta.
Dilansir Al Jazeera, berikut adalah bagaimana dunia bereaksi terhadap pembunuhan Al Zawahiri pada Minggu (31/7/2022):
Baca juga: BNPT Perkuat Pengawasan Dalam Negeri Antisipasi Tewasnya Pimpinan Al Qaeda
Amerika Serikat
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Senin mengumumkan pembunuhan Al Zawahiri, Presiden AS Joe Biden mengatakan operasi itu memberikan keadilan dan mudah-mudahan merupakan tindakan penutupan bagi keluarga para korban serangan tahun 2001 di AS.
“Sekarang keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi. Tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, di mana pun Anda bersembunyi, jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar.”
Kanada
Dalam sebuah posting di Twitter, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kematian Al Zawahiri membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.
“Kematian Ayman Al Zawahiri adalah langkah menuju dunia yang lebih aman. Kanada akan terus bekerja dengan mitra global kami untuk melawan ancaman teroris, mempromosikan perdamaian dan keamanan, dan menjaga orang-orang di sini di rumah dan di seluruh dunia aman.”
Australia
Berbicara di Parlemen, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebutkan berbagai serangan yang disalahkan Al Zawahiri, sebelum mengirimkan pernyataan dan doanya kepada keluarga para korban.