News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nancy Pelosi Kunjungan ke Asia

ANALISA MILITER: Mampukah Tentara China Menguasai Taiwan Jika Terjadi Perang Terbuka?

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase: Armada AL China (kiri). Rudal pertahanan pantai Harpoon milik Taiwan.

TRIBUNNEWS.COM, TAIPE - Jika perang pecah antara pasukan China dan Taiwan, mampukah militer Beijing menguasai pulau tersebut?

Tensi politik di kawasan Asia Timur mendadak panas karena kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi di Taiwan, Selasa malam (3/8/2022).

Amerika Serikat (AS) ternyata telah mengerahkan gugur armada kapal induknya termasuk wing pesawat temputnya mendekat ke Taiwan.

Begitu juga dengan China. Mereka tidak tinggal diam.

Hanya berselang setelah Pelosi mendarat di Taiwan, Komando Armada Timur PLA langsung menggelar latihan dan operasi militer bersama di sekitar Pulau Taiwan.

Latihan militer yang melibatkan pasukan laut dan udara itu digelar di wilayah utara, barat daya, dan tenggara Taiwan.

Menurut juru bicara Komando Armada Timur PLA Kolonel Senior Shi Yi, latihan penembakan jarak jauh digelar di Selat Taiwan dan latihan peluncuran rudal konvensional dilakukan di timur Taiwan.

Baca juga: Nancy Pelosi ke Taipei, China Gelar Operasi Militer dengan Luncurkan Rudal di Selat Taiwan

Eskalasi yang terjadi di Taiwan tentu diharapkan tidak berlanjut ke perang terbuka, sebagaimana yang terjadi di palagan Eropa Timur, antara Rusia Vs Ukraina.

Namun, jika itu kemudian yang terjadi, bisakah China mengambil Taiwan dengan paksa jika mau?

Seperti diketahui, di bawah pemimpin China, Xi Jinping, militer China yang juga menamakan diri mereka Tentara Pembebasan Rakyat atau PLA telah ditingkatkan ke titik di mana kampanye untuk merebut Taiwan tampaknya semakin masuk akal.

Namun para ahli dan pengamat meragukan kesiapan pasukan China dapat menyerang Taiwan dan sukses merebut pulau itu dengan mudah, terutama setelah perang bermasalah Rusia di Ukraina.

“Ketika orang berbicara tentang apakah China bisa atau tidak bisa melakukannya, mereka sebenarnya berbicara tentang sesuatu yang berbeda, tingkat biaya operasional – kehilangan kapal, korban – yang harus dibayar China untuk melakukannya,” kata Oriana Skylar Mastro, seorang pakar di Institut Studi Internasional Freeman Spogli Universitas Stanford seperti dikutip New York Times, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Kecam Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan, Korea Utara Anggap AS Campuri Internal China

"Mereka bisa melakukannya," tambahnya. “Hanya saja mengingat pertahanan Taiwan dan jika Amerika Serikat dapat membantu Taiwan, berapa banyak pertempuran darah yang akan terjadi?”

Sekadar informasi, Undang-undang yang disahkan oleh Kongres pada tahun 1979 membuka jalan bagi pasukan Amerika untuk turun tangan jika China mencoba menyerang Taiwan, tetapi undang-undang tersebut tidak mewajibkan seorang presiden untuk mengambil langkah itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini