News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Amnesty International Tuduh Ukraina Tempatkan Pasukan Militer di Pemukiman, Zelensky Tak Terima

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 4 April 2022. - Kelompok HAM, Amnesty International dalam laporannya menuduh Ukraina membangun pangkalan militer dan melancarkan serangan di kawasan pemukiman warga.

Menanggapi hal ini, Zelensky mengatakan Amnesty mencoba "mengampuni negara teroris", merujuk kepada Rusia.

"Tidak ada syarat, dan tidak mungkin, bahkan secara hipotetis, di mana setiap serangan Rusia ke Ukraina dapat dibenarkan," kata Zelensky, dalam pidato malamnya.

"Siapa pun yang memberi amnesti kepada Rusia dan yang secara artifisial menciptakan konteks informasi semacam itu di mana beberapa serangan teroris dianggap dapat dibenarkan atau dianggap dapat dimengerti, tidak dapat gagal untuk memahami bahwa, dengan berbuat demikian, mereka membantu para teroris."

"Dan jika ada laporan manipulatif seperti itu, maka Anda berbagi dengan mereka tanggung jawab atas pembunuhan orang," kata presiden.

Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022. - Kelompok HAM, Amnesty International dalam laporannya menuduh Ukraina membangun pangkalan militer dan melancarkan serangan di kawasan pemukiman warga. (AFP)

Sejumlah pejabat tinggi Ukraina turut berkomentar mengenai laporan ini.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, mengatakan laporan itu gagal mengkritik tindakan Rusia.

Dalam briefing di Kyiv, Malyar menegaskan militer Ukraina sudah menyiapkan bus untuk evakuasi warga dari garis depan, lapor Guardian.

Namun beberapa orang menolak untuk pergi, meskipun sudah ada peringatan dan tawaran dibawa ke lokasi yang aman.

Kendati demikian, Malyar juga berpendapat bahwa sistem anti-pesawat Ukraina perlu berbasis di kota-kota untuk melindungi infrastruktur sipil.

Seorang tentara Ukraina duduk di sebuah tank yang dibawa oleh sebuah pengangkut di dekat Bakhmut, Ukraina timur, pada 12 Mei 2022. - Kelompok HAM, Amnesty International dalam laporannya menuduh Ukraina membangun pangkalan militer dan melancarkan serangan di kawasan pemukiman warga. (Yasuyoshi CHIBA / AFP)

Baca juga: Barat Tuding Vladimir Rekrut Narapidana Jadi Pasukan di Garis Depan Invasi ke Ukraina

Baca juga: AS Desak Rusia Sepakati Pertukaran Tahanan Brittney Griner dengan Napi Pedagang Senjata

Ia mengatakan, jika pasukan Ukraina hanya berbasis di luar pemukiman perkotaan, "angkatan bersenjata Rusia hanya akan menyapu tanpa lawan".

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengaku marah dengan laporan itu, dan mendesak Amnesty untuk "berhenti menciptakan realitas palsu".

Pejabat Ukraina mengaku telah berusaha mengevakuasi warga sipil dari daerah garis depan.

Di sisi lain, Rusia membantah menargetkan warga sipil selama operasi militer khusus.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini