TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Robert Baden-Powell yang dikenal sebagai Bapak Pandu Dunia sekaligus pendiri Pramuka.
Robert Baden-Powell memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell.
Robert Baden-Powell adalah anak dari seorang profesor Geometri Savilian di Universitas Oxford.
Ayahnya meninggal ketika Baden Powell baru berusia tiga tahun.
Dikutip dari britannica.com, Baden Powell lahir di London, 22 Februari 1867 dan meninggal di Kenya pada 8 Januari 1941.
Selain gerakan Pramuka, Baden Powell juga mendirikan organisasi The Girl Scouts of the United States of Amerika pada 1912.
Sebelum dikenal sebagai pendiri gerakan Pramuka pada 1908, Baden Powell adalah perwira tentara Inggris.
Baca juga: Mengenal Golongan dan Tingkatan Pramuka, Mulai Dari Siaga, Penggalang, Penegak Hingga Pandega
Ia juga menjadi pahlawan nasional Inggris karena mempertahankan Mafeking selama 217 hari dalam perang di Afrika Selatan yang berlangsung pada 1899–1902.
Setelah perang, Baden Powell merekrut dan melatih polisi Afrika Selatan.
Baden Powell juga pernah diangkat menjadi inspektur jenderal kavaleri.
Tahun berikutnya, ia mendirikan Sekolah Kavaleri di Netheravon, Wiltshire.
Setelah itu, pada 1907, Baden Powell dipromosikan menjadi letnan jenderal.
Kariernya menjadi Bapak Pramuka Dunia
Baden Powell menulis garis besar sebuah gagasan tentang Pramuka setelah mengetahui sesuatu yang menarik.
Ia mengetahui buku militer Aids to Scouting (1899) yang dipakai untuk melatih anak laki-laki dalam kerajinan kayu.
Baden Powell juga menulis ulang buku Aids to Scounting agar bisa diterima oleh usia remaja.
Tahun 1907, Baden Powell mengadakan kamp percobaan Pramuka beranggotakan 22 anak laki-laki di Pulau Brownsea, di luar Poole, Dorset, Inggris .
Kamp percobaan itu ia lakukan untuk mendukung penulisan buku Scounting for Boy sebagai panduan kegiatan Kepramukaan.
Akhirnya Baden Powell menerbitkan buku "Scounting for Boy" pada 1908.
Baca juga: Kumpulan 25 Link Twibbon Hari Pramuka 2022, Simak Juga Cara Pasang dan Downloadnya
Buku Baden-Powell menggambarkan kegiatan keparamukaan, banyak permainan out door, dan konteks survival yang digunakan untuk melatih pasukan kavaleri dalam kepramukaan.
Buku itu menjadi bacaan populer di kalangan anak laki-laki di Inggris.
Gagasan Baden Powell terkait Pramuka pun cepat menyebar.
Efeknya, pasukan Pramuka bermunculan di seluruh Inggris.
Meski dapat melanjutkan karier militernya, Baden Powell memutuskan untuk pensiun dari Angkatan Darat pada 1910.
Baden Powell ingin melayani negaranya melalui kegiatan Kepramukaan.
Di bawah kepemimpinannya, Baden-Powell mempromosikan dan berkecimpung dalam gerakan yang didirikan, yaitu Pramuka.
Kegiatan Pramuka yang ia buat, disambut hangat dan dapat diterima oleh pemuda di seluruh dunia.
Selain itu, Scouting for Boys telah diterjemahkan ke dalam semua bahasa utama dunia.
Pada akhir tahun 1910, ada lebih dari 100.000 Pramuka di Inggris.
Sementara pada 1922, ada lebih dari 1 juta pramuka di 32 negara.
Pada tahun 1939, jumlah anggota Pramuka telah tumbuh lebih dari 3,3 juta.
Baden-Bowell pun semakin dikenal sebagai "Bapak Pandu atau Bapak Pramuka Dunia".
(Tribunnews.com/Tartila Safira)