Kondisi ini mempengaruhi sekitar 1 dari 3.000 orang, menjadikannya salah satu kelainan genetik paling umum, menurut Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering.
NF1 dan cacar monyet memang sama-sama menyebabkan timbulnya benjolan di kulit.
Tetapi benjolan yang dimiliki Simon lebih lunak dan lebih dangkal.
Sementara itu cacar monyet ditandai dengan lesi yang menyakitkan, keras, atau berisi nanah yang akhirnya berkeropeng dan rontok.
Simon mengatakan kepada Insider bahwa dia sebenarnya tidak ingin kisahnya dibahas secara terbuka.
Tetapi pada saat yang sama, dia tidak bisa membiarkan video viral itu mengintimidasinya.
Simon kemudian memposting video reaksinya di TikTok pada hari Minggu (31/7/2022).
Videonya itu sekarang mendapat lebih dari satu juta view.
Tumor yang Tidak Berbahaya
Simon berhasil beradaptasi dengan gejala fisik NF1 sepanjang hidupnya, begitu pula dengan orang yang terlahir dengan kondisi sama.
NF1 biasanya dikaitkan dengan bercak-bercak, bintik-bintik, benjolan seukuran kacang polong di bawah kulit, dan benjolan pada iris mata, menurut Mayo Clinic.
Sebagian besar tumor yang terletak di bawah kulit Simon adalah jinak, tetapi dokter terus mengawasi pertumbuhan Simon untuk memastikan tumor itu tidak menjadi kanker atau merusak organ vital.
Simon mengatakan dia menjalani beberapa operasi untuk mengelola kondisinya, termasuk biopsi dan perawatan laser yang lebih ekstensif untuk mengangkat ratusan tumor sekaligus.
Namun, hidup dengan tumor yang terlihat di kulitnya juga berdampak pada kesehatan mental Simon, jelasnya dalam video.