Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dukungan terhadap Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida hingga saat ini masih cukup tinggi.
Berdasarkan jajak pendapat publik NHK, sebanyak 46 persen responden menjawab bahwa mereka "mendukung" Kabinet Kishida.
Data ini turun 13 poin dari survei sebelumnya tiga minggu lalu.
Sementara 7 orang menjawab "tidak mendukung." Poinnya meningkat menjadi 28 persen.
Baca juga: 10 Agustus 2022 PM Jepang Fumio Kishida Lakukan Perombakan Kabinet
Persentase orang yang menjawab "Saya mendukung" adalah yang terendah sejak Kabinet Kishida diluncurkan pada Oktober 2021.
PM Jepang biasanya akan mengundurkan diri apabila dukungan masyarakat hanya sekitar 30 persen.
NHK melakukan jajak pendapat selama tiga hari dari tanggal 5 Agustus 2022 menggunakan metode yang disebut "RDD", di mana pria dan wanita di atas usia 18 tahun secara acak dibuat oleh komputer untuk menelepon nomor telepon rumah dan telepon seluler.
Sebanyak 2.577 orang disurvei, dan 1.223 orang, atau 48 persen dari responden yang menjawab.
Sebanyak 46 persen responden menjawab "mendukung" Kabinet Kishida, turun 13 poin dari survei sebelumnya yang dilakukan tiga minggu lalu setelah pemilihan Dewan Anggota majelis tinggi Jepang.
Sedangkan yang menjawab "tidak mendukung" menyumbang 7 poin, naik menjadi 28 persen.
Di antara alasan mendukung Kabinet, 43 persen mengatakan, "Karena terlihat lebih baik daripada kabinet lain," 24 persen mengatakan, "Karena kabinet itu milik partai politik yang saya dukung," dan 15 persen mengatakan, "Karena saya percaya karakternya."
Di antara alasan untuk tidak mendukung Kabinet, 35 persen mengatakan bahwa mereka "tidak memiliki harapan yang tinggi untuk kebijakan mereka", 28 persen mengatakan bahwa mereka "tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu", dan 20 persen mengatakan bahwa "kabinet bukanlah partai yang mereka dukung."
Baca juga: Cacar Monyet Masuki Jepang, PM Kishida Minta Masyarakat Lakukan Vaksinasi
Ketika ditanya seberapa besar mereka menilai respon pemerintah terhadap virus corona, 6% “menilai sangat bagus”, 52% “agak mengevaluasi”, 29% “tidak banyak menilai”, dan “tidak mengevaluasi sama sekali” adalah 8%.