Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pihak berwenang China telah menutup Istana Potala yang terkenal di Tibet setelah ditemukannya kasus Covid-19.
Tindakan tersebut menggarisbawahi kepatuhan China yang berkelanjutan terhadap kebijakan "nol-Covid", yang mewajibkan penguncian, pengujian rutin, karantina, dan pembatasan perjalanan.
Sebuah pemberitahuan di situs media sosial Weixin Palace mengatakan bahwa istana yang merupakan rumah tradisional para pemimpin Buddha Tibet akan ditutup mulai Selasa (9/8), dengan tanggal pembukaan kembali yang akan diumumkan kemudian.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (9/8/2022) Ekonomi Tibet sangat bergantung pada pariwisata dan Potala adalah daya tarik utama.
Baca juga: Sebaran 6.276 Kasus Covid-19 Indonesia, 9 Agustus 2022: Jakarta Tertinggi, Disusul Jabar dan Banten
Sementara itu, China mengatakan bahwa kebijakan ketatnya terkait Covid-19 telah berhasil mengurangi pasien rawat inap dan kematian skala besar, sementara para kritikus termasuk Organisasi Kesehatan Dunia telah mencela dampaknya terhadap ekonomi dan masyarakat.
Secara terpisah, China mengumumkan 828 kasus baru penularan domestik pada hari Selasa (9/8), sebanyak 22 kasus di antaranya berada di Tibet. Sebagian besar kasus tersebut tidak menunjukkan gejala.
Saat ini, lebih dari 80.000 pelancong berada di pulau resor selatan Hainan di bawah persyaratan bahwa mereka secara konsisten akan terus menjalani tes Covid-19 dalam beberapa hari mendatang sebelum diizinkan pergi.