News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Konflik Rusia-Ukraina: 3 Negara Eropa Kucurkan Dana dan Senjata Canggih Tambahan ke Kyiv

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Ukraina menembak dengan senjata self-propelled Prancis 155 mm/52 kaliber Caesar ke posisi Rusia di garis depan di wilayah Ukraina timur Donbas pada 15 Juni 2022. - Dengan perang yang masih berkecamuk, tiga negara Eropa mengumumkan tambahan bantuan senjata dan keuangan untuk Ukraina melawan Rusia.

Menteri Keuangan Christian Lindner mengatakan sekitar 48 juta orang Jerman akan mendapat manfaat dari perubahan pajak.

Proposal tersebut menyusul peringatan dari Kanselir bahwa harga gas rumah tangga akan meningkat di musim gugur, akibat dari konflik Rusia-Ukraina.

Pada hari Kamis, Scholz juga mengatakan bahwa Jerman bertekad mengatasi krisis energi di musim dingin mendatang dalam solidaritas dengan mitra Eropa.

5. Latvia Sebut Rusia Negara Teoris

Barisan mayat untuk diidentifikasi oleh personel forensik dan petugas polisi di pemakaman di Bucha, utara Kyiv, pada 6 April 2022, setelah ratusan warga sipil ditemukan tewas di daerah-daerah di mana pasukan Rusia telah ditarik. Ibukota Ukraina, termasuk kota Bucha. - Dengan perang yang masih berkecamuk, tiga negara Eropa mengumumkan tambahan bantuan senjata dan keuangan untuk Ukraina melawan Rusia. (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

Parlemen Latvia telah menyatakan Rusia sebagai "negara sponsor terorisme", menyusul adanya serangan terhadap warga sipil.

Pernyataan itu mengatakan: "(Parlemen) mengakui Rusia sebagai negara sponsor terorisme, dan menyerukan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk mengungkapkan pandangan yang sama."

Dilansir Al Jazeera, anggota parlemen menilai kekerasan Rusia terhadap warga sipil yang dilakukan dalam mengejar tujuan politik sebagai bentuk terorisme.

Baca juga: Anggap Dolar AS Mata Uang Beracun, Rusia dan Turki Lakukan Transaksi Pembayaran Gas Dengan Rubel

Baca juga: China: Amerika Serikat Penghasut Utama Pecahnya Konflik Rusia dan Ukraina

Mereka juga mengutuk penggunaan munisi tandan "untuk menabur ketakutan dan membunuh warga sipil tanpa pandang bulu".

Parlemen juga mendesak Uni Eropa untuk berhenti mengeluarkan visa turis untuk warga Rusia dan Belarusia dan untuk mengurangi visa masuk secara umum.

Pernyataan ini menuai reaksi keras dari Kremlin.

Rusia menyebut resolusi parlemen Latvia sebagai bentuk xenophobia.

"Mengingat bahwa tidak ada substansi, kecuali xenofobia kebinatangan, di balik keputusan ini, perlu untuk menyebut para ideolog tidak lebih dari neo-Nazi," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova di Telegram.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini