News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Fakta Penikaman Penulis Kontroversial Salman Rushdie, Diserang saat Jadi Pembicara di Sebuah Acara

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam file foto yang diambil pada 16 November 2012, penulis Inggris Salman Rushdie mengambil bagian dalam acara TV Le grand journal di set Saluran TV Prancis+ di Paris. Rushdie, yang tulisan-tulisannya yang kontroversial membuatnya menjadi sasaran fatwa yang memaksanya bersembunyi, ditikam di leher oleh seorang penyerang di atas panggung hari Jumat di negara bagian New York barat, menurut Kepolisian Negara Bagian New York. Penyerang kini berada dalam tahanan.

TRIBUNNEWS.COM - Penulis kontroversial Salman Rushdie ditikam orang tak dikenal saat menjadi pembicara di sebuah acara di New York, Jumat (12/8/2022).

Mengutip The Guardian, berikut fakta-fakta mengenai penikaman Salman Rushdie.

1. Salman Rushdie, penulis dari 14 novel, hadir di Chautauqua Institution, New York, untuk berbicara tentang pentingnya menawarkan suaka untuk para penulis dan seniman lain di pengasingan.

2. Saat Salman Rushdie diperkenalkan kepada sekitar 2.500 pengunjung, seorang pria yang mengenakan masker hitam menyerbu panggung dan mulai menyerang Rushdie.

Pria itu menikam Salman Rushdie beberapa kali, menurut keterangan saksi.

Penonton bergegas untuk membantu dan menangkap pelaku sebelum polisi datang.

Baca juga: Bocah 10 Tahun Tewas Ditikam Paman saat Belajar di Kelas, Korban Sering Diancam akan Dibunuh

3. Salman Rushdie diterbangkan ke rumah sakit dan menjalani operasi, kata para pejabat.

Salman Rushdie dilaporkan mengalami luka di leher dan perut.

Pihak berwenang tidak segera merilis informasi lebih lanjut tentang kondisinya.

Namun, seorang dokter di acara tersebut menggambarkan luka Rushdie sebagai "serius, tetapi dapat dipulihkan".

4. Selain Salman Rushdie, moderator acara juga diserang.

Ralph Henry Reese menyebut Rushdie "salah satu pembela kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi yang hebat", dalam sebuah pernyataan kepada New York Times.

Reese dipulangkan dari rumah sakit pada hari Jumat setelah menerima cedera wajah.

"Fakta bahwa serangan ini dapat terjadi di Amerika Serikat merupakan indikasi ancaman terhadap penulis dari banyak pemerintah dan dari banyak individu dan organisasi."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini