Raja Mswati III merupakan orang yang dengan kekuasaan paling tertinggi untuk memerintah sesuai keinginannya di negara tersebut.
Kekuatan berlebihan seperti itu ditunjukkan pada tahun 2018, ketika mengubah nama negaranya.
Dia secara tak terduga, tanpa pemberitahuan atau konsultasi publik apa pun, bahwa negara tersebut telah mengubah namanya dari Swaziland menjadi kerajaan eSwatini.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Raja Mswati III Saksikan Penandatanganan MoU Kerja Sama Ekonomi
Dikutip dari worldatlas.com, Kota Mbabane dan Lobamba adalah dua kota pusat utama kekuasaan di negara ini.
Lobamba berfungsi sebagai ibu kota tradisional, sedangkan Mbabane adalah ibu kota administratif.
Lobamba adalah rumah bagi kediaman kerajaan dan rumah bagi parlemen dan lembaga pemerintah penting lainnya.
80 persen populasi negara itu berasal dari lebih dari 70 klan berbeda, sedangkan sisanya adalah imigran dari Afrika Selatan dan Mozambik.
ESwatini terkenal dengan beberapa festival budaya terbesar dan paling spektakuler di benua Afrika.
Tarian dianggap sebagai bagian penting dari budaya Swazi dan ditampilkan di banyak acara.
Umhlanga, yang juga dikenal sebagai festival tari buluh, adalah salah satu yang paling populer.
Festival ini menarik ribuan gadis dan wanita yang belum menikah dari seluruh negeri yang ingin memberi penghormatan kepada raja dan keluarga kerajaan.
Baca juga: Presiden Jokowi Berbahagia, Cucu Kelima Lahir, Anak Ketiga Kahiyang dan Bobby Nasution Laki-laki
Eswatini meruapakan salah satu tujuan wisata populer di benua Afrika, karena negara ini enawarkan pemandangan indah dan beragam satwa liar.
Negara ini adalah rumah bagi 500 spesies burung, lebih dari 130 spesies mamalia, dan 111 spesies amfibi dan reptil.
Di eSwatini, sapi adalah harta yang berharga. Mereka digunakan dalam pembelian tanah dan pembayaran mahar.
Jika seseorang ingin menikahi seorang putri, ia harus siap untuk berpisah dengan sebanyak 300 ekor sapi untuk harga pengantin.
Beberapa tanaman konvensional yang ditanam di eSwatini termasuk sorgum, buah jeruk, tebu, beras, jagung, kacang tanah, nanas, dan labu.
(Tribunnews.com/Tio)