“Pada 30 Agustus, sebagian kecil pengikut mulai pulang, tetapi pada 31 Agustus, sekitar 1.000 pendukung mulai pergi dari perkebunan,” kata Sokhon, Kamis (1/9/2022) dikutip dari Phnom Penh Post.
“Sejak itu, semakin banyak dari mereka yang kemudian pergi dari tempat itu,” katanya.
Kepada para warga yang berkumpul, Sokhon mengatakan otoritas provinsi telah menyiapkan truk untuk membawa mereka pulang.
Selain itu, juga telah disiapkan ambulans, pemadam kebakaran dan juga makanan.
Ia mengatakan pihak berwenang tidak mengizinkan mereka masuk ke perkebunan, dan hanya mengizinkan orang untuk pergi.
Sebagian besar pengikut Veasna yang lebih percaya perkataannya, menjadi yang terakhir pergi dangan beberapa anggota inti LDP yang tersisa di situs.
Enam aktivis LDP menandatangani surat yang mengakui kesalahan mereka dan berjanji tak mengulangi pelanggaran mereka.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen pada Rabu (31/8/2022), memerintahkan pemerintahan provinsi untuk mengawasi situasi dari dekat.
Ia juga meminta publik untuk tak memberikan toleransi, dan tidak melakukan diskriminasi terhadap pengikutnya.
Sumber: Kompas.TV/ Phnom Penh Post