TRIBUNNEWS.COM - Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan mengusir diplomat perwakilan Teheran pada Rabu (7/9/2022).
Langkah ini dilakukan Albania menyusul adanya serangan siber yang dilancarkan oleh Iran.
Amerika Serikat (AS) berjanji akan membalas Iran atas serangannya terhadap Albania yang merupakan sekutu NATO.
Dilansir Reuters, Albania memerintahkan diplomat Iran dan staf kedutaan untuk angkat kaki dari Tirana dalam waktu 24 jam.
"Pemerintah telah memutuskan dengan segera untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran," kata Perdana Menteri, Edi Rama, dalam sebuah pernyataan video.
"Tanggapan ekstrem ini sepenuhnya sebanding dengan risiko serangan siber yang mengancam melumpuhkan layanan publik, menghapus sistem digital dan meretas catatan negara, mencuri komunikasi elektronik intranet pemerintah dan menimbulkan kekacauan dan ketidakamanan di negara ini," jelas Rama.
Baca juga: Iran Vonis Mati 2 Wanita Aktivis LGBT, Diduga Perdagangkan Perempuan & Gadis Muda ke Luar Negeri
Baca juga: Gertak Iran, Amerika Kirim Dua Jet Pengebom B-52 Stratofortress Bermanuver di Timur Tengah
Gedung Putih menyatakan, Iran merupakan dalang di balik serangan siber pada 15 Juli di Albania.
Sebelumnya, pemerintah AS selama berminggu-minggu menyelidiki dan membantu Albania pulih dari serangan siber.
Serangan ini telah menghancurkan data pemerintah dan mengganggu layanan publik.
"Kami telah menyimpulkan bahwa Pemerintah Iran melakukan serangan siber yang sembrono dan tidak bertanggung jawab ini dan bertanggung jawab atas operasi peretasan dan kebocoran berikutnya."
"Amerika Serikat akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan yang mengancam keamanan sekutu AS dan menjadi preseden yang meresahkan bagi dunia maya," kata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Dokumen Dibakar
Para diplomat Iran sempat membakar dokumen pada Kamis (8/9/2022) dini hari waktu setempat.
Hal tersebut dilakukan sebelum mereka meninggalkan Albania, menyusul pemutusan hubungan diplomatik oleh pemerintah Tirana.
Seorang saksi Reuters melihat seorang pria dari dalam kantor kedutaan melemparkan kertas ke dalam tong berkarat.
Api tampak menerangi dinding kedutaan tiga lantai itu, jelasnya.
Teheran mengecam keputusan Tirana memutuskan hubungan diplomatik.
Albania dinilai membuat klaim tidak berdasar atas tindakan tersebut.
Albania dan Iran memiliki hubungan yang tegang sejak 2014.
Ini bermula ketika Albania menerima sekitar 3.000 anggota kelompok oposisi Organisasi Mujahidin Rakyat Iran atau dikenal dengan nama Farsinya Mujahideen-e-Khalq yang diasingkan.
Mereka menetap di sebuah kamp dekat Durres, wilayah pelabuhan utama di Albania.
Baca juga: Albania Tangkap Dua Warga Rusia dan Satu Warga Ukraina yang Lakukan Spionase di Pabrik Militer
Beberapa hari setelah serangan cyber, media lokal melaporkan bahwa peretas telah mempublikasikan data pribadi anggota oposisi yang disimpan di komputer negara Albania.
Data-data tersebut meliputi nomor pribadi, nomor identitas dan keamanan, nama, hingga foto.
Kamis pagi ini, luar gedung Kedutaan Iran di Tirana yang berjarak hanya 200 meter dari kantor perdana menteri tampak tenang.
Sebuah Audi hitam dengan pelat mobil diplomatik dan jendela gelap terlihat keluar masuk saat seorang petugas polisi menjaga pintu masuk.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)