Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pesawat Jepang ANA yang lepas landas dari Bandara Miyako Prefektur Okinawa menuju Bandara Haneda Tokyo melakukan pendaratan darurat di Bandara Osaka, Sabtu (17/9/2022) sore setelah tanda peringatan menyala.
Pendaratan darurat dilakukan karena adanya masalah dengan sistem tekanan yang menjaga tekanan udara di dalam pesawat.
Para penumpang di dalam pesawat juga sempat menggunakan masker oksigen.
"Iya kemarin ada pendaratan darurat, tetapi semua penumpang selamat," papar sumber Tribunnews.com, Minggu (18/9/2022).
Baca juga: VIRAL Helikopter Mendarat di Atas Rumah Hebohkan Kota Banjarmasin, Heli Milik Crazy Rich Kalimantan?
Menurut All Nippon Airways (ANA), sekitar pukul 18.00, pesawat Boeing 787 dengan nomor penerbangan ANA88 yang menuju Bandara Haneda dari Bandara Miyako di Prefektur Okinawa terbang pada ketinggian sekitar 12.000 meter saat berada Tanjung Muroto di Prefektur Kochi.
Pesan peringatan tiba-tiba muncul di pesawat yang menyatakan telah terjadi suatu masalah.
Pilot langsung mengeluarkan masker darurat kuning ke semua penumpang dan pesawat dialihkan mendarat ke Osaka.
Sistem bertekanan adalah untuk menjaga tekanan udara di kabin tetap konstan bahkan dalam tekanan udara rendah, sehingga pilot melakukan penurunan darurat dan mengeluarkan masker oksigen di kabin untuk merespons.
Setelah itu, pesawat turun ke ketinggian sekitar 2.700 meter dan mengatur ulang sistem, tampilan peringatan menghilang, sehingga deklarasi darurat dicabut dan tujuan diubah ke Bandara Osaka lalu mendarat darurat.
Ada 248 penumpang di dalamnya, terdiri dari 239 penumpang dan 9 awak, tetapi tidak ada yang mengeluh merasa tidak enak badan.
All Nippon Airways sedang menyelidiki penyebab masalah tersebut.
Yasushi Negishi, seorang penumpang memposting foto di media sosial saat mengenakan masker oksigen kuning dengan tabung.
Baca juga: Pesawat Latih yang Jatuh di Selat Madura Didesain Tak Ada Kursi Pelontar
"Masker oksigen turun dengan pengumuman pendaratan darurat. Ketika pesawat dalam penurunan cepat, saya merasa seolah susah bernapas. Pada saat mendarat, meskipun pesawat agak bergetar, tepuk tangan meriah akhirnya muncul di kabin segera setelah mendarat. Tidak ada kepanikan di kabin, dan suara pramugari serta pengumuman kapten sangat tenang," papar Negishi kepada NHK.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.