TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah dari World Car Free Day yang diperingati pada 22 September 2022.
World Car Free Day adalah hari yang telah dirancang agar orang-orang di seluruh dunia mengurangi penggunaan kendaraan.
Peringatan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa mobil dan kendaraan lainnya telah menyumbang polusi udara.
Polusi udara mengacu pada keberadaan zat asing di udara sehingga dapat merusak lapisan ozon.
Hal ini berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi
Secara lengkap, simak sejarah World Car Free Day di bawah ini.
Baca juga: Finalis Mrs Worldwide Indonesia Gelar Aksi Sosial dan Peduli Lingkungan di Car Free Day
Sejarah World Car Free Day
World Car Free Day atau Hari bebas mobil secara informal berlangsung sepanjang tahun 1990-an.
Dikutip dari Day of The Year, peringatan World Car Free Day resmi diluncurkan secara global pada tahun 2000.
Banyak kota besar, seperti Bogota dan Jakarta, menutup jalan utama mereka pada hari tersebut.
Kemudian, mengisinya dengan acara jalan kaki dan bersepeda.
Ada sejumlah peristiwa penting yang telah terjadi di seluruh dunia sehubungan dengan Hari Bebas Mobil Sedunia.
Ini termasuk pada tahun 1956 ketika hari Minggu bebas mobil pertama diadakan di Belgia dan Belanda.
Pada tahun 1992, di Ottawa, sebuah buletin bernama Auto-Free Ottawa dimulai.
Baru-baru ini, pada tahun 2019, lebih dari 16 mil jalan di Central London ditutup oleh walikota saat itu, Sadiq Khan, untuk menghormati Hari Bebas Mobil Sedunia.
Mayor mengumumkan bahwa rencananya adalah untuk memastikan bahwa 80 persen perjalanan London dilakukan dengan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki dalam 22 tahun ke depan.
Seperti yang terlihat, ada banyak cara agar tanggal ini dihormati dan dirayakan, baik di seluruh dunia maupun kerangka waktu yang berbeda dalam sejarah.
Baca juga: BHI Car Free Day Ajak Warga Jakarta Gunakan Transportasi Umum
Tujuan World Car Free Day
Menurut United Nation Environment Programme, berikut ini tujuan dari World Car Free Day.
1. Polusi udara yang disebabkan oleh transportasi
World Car Free Day adalah kesempatan besar bagi dunia untuk menyadari seberapa besar polusi mempengaruhi kehidupan di Bumi.
Emisi kendaraan adalah salah satu sumber utama polusi udara luar ruangan, terutama di kota-kota.
Transportasi juga merupakan sumber emisi CO2 bahan bakar fosil yang tumbuh paling cepat , penyumbang terbesar perubahan iklim.
Sehinggga, pada hari bebas mobil sedunia ini mengingatkan kepada negara di seluruh dunia agar beralih menggunakan kendaraan umum atau bersepeda daripada kendaraan pribadi.
2. Pengendara perlu belajar berbagi jalan
Program Berbagi Jalan Lingkungan PBB mendukung pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya di negara berkembang untuk berinvestasi dalam infrastruktur pejalan kaki dan sepeda.
Program ini berpusat pada konsep setiap orang melakukan perjalanan dekat dengan berjalan kaki.
Sementara itu, PBB juga menganjurkan untuk menaiki sepeda untuk bepergian.
Sehingga, pengendara roda 2, roda 4, dan sejenisnya dapat menyadari kepentingan umum untuk berbagi jalan.
Baca juga: VIDEO Momen Presiden Jokowi, Iriana, Gibran Hingga Jan Ethes Jalan-Jalan di Car Free Day Solo
3. Kampanye global untuk udara bersih
Banyak kota yang mengadakan hari bebas mobil juga berpartisipasi dalam kampanye #BreatheLife.
Breath Life adalah kampanye untuk udara bersih.
Kampanye Breathe Life dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia, Lingkungan PBB dan Koalisi Iklim & Udara Bersih.
Kegiatan ini mendukung inisiatif udara bersih, mempromosikan penggunaan energi bersih dan membantu kota untuk mengurangi polusi udara.
Kampanye saat ini menjangkau lebih dari 80 juta orang di seluruh dunia.
Seperti hari bebas mobil, kampanye Breathe Life menekankan langkah-langkah yang dapat diambil orang sebagai komunitas atau individu.
Misalnya, menghentikan pembakaran sampah, mempromosikan ruang hijau dan berjalan kaki atau bersepeda untuk meningkatkan kualitas udara.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)