“Sebagai pelapor khusus PBB yang menyelidiki pembunuhan negara Saudi atas Jamal Khashoggi, saya menyadari sejak hari-hari pertama bahwa pihak berwenang Turki memegang telepon dan komputer Jamal sebagai bagian dari penyelidikan mereka," katanya.
“Dari awal penyelidikan saya, dalam pertemuan saya dengan jaksa, saya bertanya apakah mereka telah menyelidiki soal telepon atau komputer telah diretas tetapi tidak pernah mendapat jawaban kecuali bahwa itu 'sedang berlangsung'.
“Pada pertemuan terakhir saya dengan jaksa, saya menyarankan bahwa mungkin ahli lain, seperti di FBI, harus dibawa mengingat betapa sulitnya melacak dan mengidentifikasi spywares seperti Pegasus," terangnya.
"Namun mereka menolak atau menolak usulan tersebut," jelasnya.
Berita lain terkait dengan Jamal Khasoggi
(Tribunnews.co/Andari Wulan Nugrahani)