TRIBUNNEWS.COM - Media sosial dihebohkan dengan rumor kudeta militer di China.
Desas-desus menyebut Presiden China Xi Jinping telah digulingkan.
Spekulasi mulai bermunculan di internet setelah Xi Jinping dikatakan hilang dari mata publik.
Sebelumnya, Xi Jinping menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Shangsai (SCO) di Uzbekistan.
Ini merupakan kunjugan resmi pertama Xi Jinping ke luar negeri sejak merebaknya pandemi Covid-19.
Tidak ada pejabat dari Partai Komunis China yang berkuasa atau media pemerintah yang berkomentar apapun tentang rumor tersebut.
Akun media sosial mereka menampilkan rutinitas biasa di negara itu menjelang kongres lima tahunan partai yang digelar 16 Oktober 2022 mendatang.
Baca juga: Di Balik Rumor Presiden China Xi Jinping Dikudeta dan Jadi Tahanan Rumah
Saat ini, Xi Jinping tengah bersiap mengamankan masa jabatan ketiga yang disebut akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin paling kuat di China sejak Mao Zedong.
Dikutip dari hindustantimes, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang klaim kudeta militer di China:
Apakah Xi Jinping di bawah tahanan rumah?
Setelah perjalanan Xi Jinping di SCO, di Samarkand, Uzbekistan, beredar klaim bahwa sang presiden berada di bawah tahanan rumah.
Para ahli membantah rumor tersebut.
Dikatakan ada kemungkinan kuat bahwa Xi Jinping berada di bawah karantina karena kebijakan ketat Nol-Covid China.
Seperti diketahui, pemerintah Tiongkok mengamanatkan setiap individu yang memasuki China dari luar negeri untuk menjalani karantina.
Baca juga: Asal-usul Rumor Xi Jinping Dikudeta hingga Nama Jenderal Li Qiaoming Diisukan Jadi Penggantinya